Frankfurt (ANTARA) - Bank Sentral Eropa (ECB) telah mengatakan kepada bank-bank untuk mengencangkan sabuk pengaman dan bersiap menghadapi jalan bergelombang di depan karena perang di Ukraina menghantam ekonomi dan lonjakan suku bunga yang tiba-tiba membuat pasar lebih bergejolak, kata pengawas utama ECB Andrea Enria, Rabu.

Bank-bank zona euro baru saja keluar dari tindakan darurat yang diberlakukan pada puncak pandemi virus corona, termasuk pembatasan pembayaran dividen, ketika konflik pecah pada Februari dan prospek ekonomi kembali suram.

Enria mengatakan para pengawas sekarang telah memberi tahu bank-bank untuk "menilai kembali" ekspektasi mereka, termasuk berapa banyak modal yang akan mereka miliki.

"Kami telah meminta bank-bank untuk menilai kembali proyeksi dan lintasan modal mereka berdasarkan gambaran makroekonomi baru, juga mempertimbangkan skenario yang merugikan," kata Enria kepada harian Italia Repubblica.

Dalam slide yang disiapkan untuk pertemuan dengan lobi perbankan Italia, Enria mengatakan harga-harga energi dan komoditas yang lebih tinggi mendorong inflasi dan memperlambat pertumbuhan, menutupi dorongan margin bank dari kenaikan suku bunga.

Sisi baiknya, dia mengatakan bank-bank telah menunjukkan ketahanan pada tahun 2021 dan terus membersihkan neraca mereka, meskipun ada peningkatan gagal bayar perusahaan dalam tiga bulan terakhir tahun ini ketika langkah-langkah dukungan COVID-19 dihentikan.

Baca juga: Bank Sentral Eropa diperkirakan akan naikkan suku bunga 25 basis poin
Baca juga: Bitcoin di bawah 30.000 dolar, regulator Eropa perbarui peringatannya
Baca juga: ECB dapat memulai pengembangan euro digital pada akhir tahun 2023

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022