Bekasi (ANTARA News) - Indonesia menduduki peringkat ke-37 dari 59 negara di dunia yang tercatat memiliki produktivitas dan daya saing usaha, ungkap data Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans.

Direktur Produktivitas dan Kewirausahaan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Nora Ekaliana, di Jakarta, Kamis, mengatakan, pihaknya akan terus memperbaiki peringkat tersebut.

"Kami terus berupaya memperbaiki peringkat terebut melalui kegiatan pelatihan agar daya saing usaha di Indonesia lebih dipandang oleh negara lain," kata Nora usai menutup acara "Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) dan 5S" di Balai Besar Peningkatan Produktivitas (CEVEST) Kota Bekasi.

Dikatakan Nora, pemerintah melakukan upaya perbaikan posisi tersebut dengan mendorong masyarakat melalui kampanye peningkatan produktivitas, pemberian latihan perihal produktivitas, dan melayani pembimbingan konseling seputar produktivitas.

Fokus pembinaan pemerintah, kata dia, akan diarahkan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam mendorong peningkatan produktivitasnya.

Sementara para pelaku industri besar didorong untuk membentuk GKM yang nantinya bertugas untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi dengan perangkat yang paling cocok.

"Keberadaan GKM dalam sebuah perusahaan dapat membantu peningkatan produktivitas. Sebab GKM dapat mendeteksi sedari dini potensi masalah yang mungkin timbul di perusahaannya untuk kemudian dicarikan solusi pemecahannya," kata Nora.

Dengan penanganan dini itu, kata dia, otomatis membuat produktivitas kerja perusahaan tak terganggu sehingga jumlah barang yang diproduksi tetap jumlahnya.

"Jika sudah demikian, produk perusahaan tersebut berani bersaing dengan produk asal perusahaan lain demi memikat minat konsumen, karena produk yang dihasilkan tetap berkulitas dengan jumlah sesuai dengan permintaan," katanya.
(KR-AFR)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011