Sekarang pondasi perbankan kita amat baik dan otomatis perekonomian Indonesia juga bagus
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan kondisi perbankan nasional, yang saat ini sudah membaik dari sisi likuiditas dibandingkan saat pandemi pada 2020, turut andil dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi.

"Sekarang pondasi perbankan kita amat baik dan otomatis perekonomian Indonesia juga bagus, fungsi intermediasi perbankan sudah pulih bukan karena dipaksa tetapi karena mekanisme pasar yang bekerja dengan baik,” ujarnya di acara Fortune Indonesia Summit 2022, dalam keterangan resmi, Kamis.

Ia mengatakan, pada 2020 pemerintah sempat mengkhawatirkan bank-bank berguguran sehingga diperlukan kehati-hatian dalam pembuatan kebijakan moneter maupun fiskal yang kemudian diterapkan.

"Kebijakan itu salah satunya adalah mendorong uang agar berada di sistem perekonomian, mengubah kebijakan tersebut pun tidak mudah sebab ada beberapa ekonom yang mempunyai pandangan berbeda. Tetapi berkat arahan langsung Presiden Jokowi, pada akhirnya kebijakan itu dapat berjalan dan uang kembali berada di sistem perekonomian," tambahnya.

Kemudian, pemerintah juga coba menurunkan cost of capital hingga serendah mungkin, yakni dengan kebijakan suku bunga yang mengikuti kebijakan Bank Sentral dengan kebijakan Tingkat Bunga Penjaminan LPS turun ke angka 3,5 persen.

Baca juga: LPS: Inflasi diprediksi tahan penurunan suku bunga simpanan bank

"Jadi cost of capital lebih murah, dan diharapkan menguntungkan perbankan, dan dengan adanya uang yang lebih banyak di sistem perekonomian maka ekonomi dapat berjalan lebih cepat," jelasnya.

Ia juga menyatakan tetap optimis pada perekonomian nasional sekalipun di tengah krisis geopolitik global, karena dalam beberapa bulan ini kebijakan pemerintah dinilai sudah tepat untuk mendorong permintaan maupun ekonomi domestik.

"Jadi jika kondisi perekonomian global kita memburuk, selama kita bisa memformulasikan kebijakan ekonomi yang baik dan menjaga permintaan dalam negeri harusnya kita tumbuh. terlebih jika peran serta perbankan yang terus menyalurkan kredit dan terus bekerja. Dengan kondisi seperti itu kami dapat dikatakan perekonomian kita resilient," jelasnya.

Ia mengatakan Indonesia juga tidak perlu terlalu khawatir terhadap ketidakpastian perekonomian global, sebab Indonesia sudah belajar dari berbagai krisis yang pernah menerpa sebelumnya.

"Jangan terlalu khawatir sebab kita sudah belajar dari krisis 1997-1998, dan saat ini kami sebagai otoritas keuangan juga semakin kompak dan koordinasi dengan perbankan juga lebih intens. Perbankan juga jangan ragu memberikan kredit dan kalangan pengusaha juga jangan takut untuk ekspansi bisnisnya," tutupnya.

Baca juga: LPS sebut ketahanan perbankan masih cukup kuat

Baca juga: Riset LPS: Bank akan terus perbesar cadangan antisipasi risiko kredit

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022