menciptakan nilai tambah untuk membangun Indonesia yang terkoneksi sepenuhnya
Jakarta (ANTARA) - Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN dan keenam terbesar di Asia Pasifik, Indonesia diharapkan dapat membawa dampak besar bagi pengembangan inovasi serta perekonomian digital di kawasan.

Sinergi dan kolaborasi dengan segenap mitra yang menjadi bagian dari ekosistem, khususnya dengan penyedia TIK terkemuka global Huawei, akan mempercepat perjalanan digitalisasi Indonesia. Keyakinan ini diungkapkan oleh pejabat tinggi negara pada Huawei APAC Digital Innovation Congress 2022 yang bertema Innovation for a Digital Asia Pacific.

Selama dua hari, lebih dari 1.500 pejabat negara, periset, dan pimpinan industri TIK yang berasal dari 10 negara Asia Pasifik turut membahas masa depan inovasi dan perekonomian digital pada konferensi yang digelar bersama oleh Huawei dan ASEAN Foundation.

Pada konferensi ini, Indonesia diwakili oleh Dr. Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf); Dr. Eng. Budi Prawara, Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); dan Marsekal Muda Arif Mustofa, Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap kolaborasi pemerintah dengan Huawei dapat memperkuat ekosistem digital di kawasan Asia Pasifik.

"Kami berharap kolaborasi dan kemitraan dengan Huawei ini dapat memperkuat ekosistem digital di Asia Pasifik secara keseluruhan," ujar Sandiaga dalam rilis pers, dikutip Jumat.

Sandiaga menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara kunci dalam acara Huawei APAC Digital Innovation Congress 2022 yang bertema Innovation for a Digital Asia Pacific, Kamis (19/5).

Dalam pidatonya, Sandiaga menggarisbawahi potensi nasional yang besar di bidang perekonomian digital. Indonesia sendiri memiliki 205 juta pengguna internet dan 190 juta pengguna aktif sosial media, porsi yang signifikan dari total 278 juta penduduk.

“Saat ini, ekonomi digital memberikan sumbangsih sebesar 70 miliar dolar AS bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Angka ini diprediksikan mencapai 146 miliar dolar AS pada tahun 2025,” kata Sandiaga.

Baca juga: Indonesia punya potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi digital

Baca juga: Huawei perkuat inovasi bangun masa depan yang rendah karbon

Menurutnya, pemerintah Indonesia telah mengalokasikan Rp500 triliun untuk berbagai program cipta kerja demi menyediakan 2 juta lapangan pekerjaan baru. Sehingga, diharapkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat menyentuh angka 2 persen.

“Seluruh pemangku kepentingan harus bahu-membahu bekerja sama, bersinergi, dan saling mendukung untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia maupun di kawasan Asia Pasifik,” tegas dial.

Bulan lalu, Kemenparekraf menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Huawei dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi, meningkatkan kompetensi talenta digital, dan mendorong pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata dan ekonomi digital untuk menjadi fondasi yang kokoh bagi perekonomian negara.

Senada dengan Sandiaga, Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Eng. Budi Prawara menyoroti pentingnya sinergi antar pelaku ekosistem.

Di mengatakan masa depan yang akan dihadapi kelak bergantung pada penguatan kolaborasi di bidang riset dan inovasi yang efektif serta efisien.

Di Indonesia, kata dia, pihaknya berkolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan kunci, terutama Huawei yang merupakan pemimpin global di ranah teknologi dan inovasi. Kolaborasi dengan Huawei telah berlangsung sejak 2020.

Dia menyebut bahwa salah satu kontribusi Huawei adalah berbagi pengetahuan dan pembelajaran terkait teknologi kecerdasan artifisial dalam rangka pengembangan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial.

"Kami berharap dapat terus melangsungkan sinergi yang baik ini dengan ekosistem, sehingga manfaat yang didapatkan dari dunia riset dapat dirasakan umat manusia serta masyarakat," ucap dia.

CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan bahwa digitalisasi telah mempercepat laju transformasi seluruh sektor di Tanah Air. Dia menegaskan, Huawei akan selalu berkomitmen untuk mendukung ekosistem melalui pengembangan digital.

Sejalan dengan komitmen I Do, Huawei menyatakan ingin lebih berkontribusi bagi Indonesia.

"Kami akan konsisten memberikan sumbangsih dan menciptakan nilai tambah untuk membangun Indonesia yang terkoneksi sepenuhnya, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, berkelanjutan, dan inspiratif,” kata Jacky.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Huawei telah memupuk lebih dari 58 ribu talenta digital, dengan target menyiapkan 100 ribu talenta digital pada tahun 2025.

Setiap tahunnya, Indonesia membutuhkan 600 ribu talenta digital agar dapat memenuhi kebutuhan industri, termasuk talenta-talenta yang memegang sertifikasi kompetensi.

Para talenta digital tersebut dipercayakan untuk menjadi kunci pertumbuhan 5 ribu perusahaan rintisan pada 2024.

Di sela-sela konferensi, Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Marsekal Muda Arif Mustofa mengatakan bahwa di bawah arahan Presiden Joko Widodo, akselerasi transformasi digital dan perluasan jaringan komunikasi nasional bagi publik telah menjadi prioritas.

Program-program inti tersebut, kata dia, akan mendorong lompatan besar Indonesia, sejalan dengan Peta Jalan Transformasi Digital Nasional.

Arif menekankan, suksesnya proyek-proyek prioritas merupakan hasil dukungan seluruh mitra ekosistem, termasuk di lingkungan pemerintah maupun pelaku industri.

"Kami memberikan apresiasi bagi dukungan yang berkelanjutan dan komitmen jangka panjang Huawei terhadap upaya Indonesia untuk menyelenggarakan digitalisasi dan mewujudkan transformasi secara menyeluruh, khususnya melalui peningkatan di bidang regulasi, kebijakan, dan standardisasi infrastuktur digital maupun jaringan," ucap dia.

Huawei APAC Digital Innovation Congress 2022 yang bertema Innovation for a Digital Asia Pacific digelar di Singapura pada 19-20 Mei.

Selama dua hari, lebih dari 1.500 pejabat negara, periset, dan pimpinan industri TIK yang berasal dari 10 negara Asia Pasifik turut membahas masa depan inovasi dan perekonomian digital pada konferensi yang digelar bersama oleh Huawei dan ASEAN Foundation.

Baca juga: Huawei FreeBuds SE meluncur di Indonesia

Baca juga: Kontribusi Huawei dukung tujuan transformasi digital di Indonesia

Baca juga: Huawei Watch GT3 Pro dan Watch FIT 2 segera meluncur di Indonesia

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022