Sebagai bagian dari industri otomotif nasional, Toyota Indonesia meyakini keberhasilan era elektrifikasi di Indonesia dapat mendukung peta jalan pemerintah mencapai target Net Zero Emmission 2060
Jakarta (ANTARA) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menggandeng generasi muda dan kalangan akademisi melakukan riset elektrifikasi kendaraan untuk mendukung capaian netralitas karbon di Tanah Air pada masa datang.

"SDM nasional baik akademisi, mahasiswa, generasi muda, dan seluruh masyarakat Indonesia memegang peranan strategis serta menjadi elemen penting di era elektrifikasi," kata Corporate Affairs Director TMMIN Bob Azam melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan seminar dan pengembangan riset dari berbagai universitas di Indonesia dapat menjadi media advokasi publik untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM secara bertahap sehingga siap berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai pemain global menuju masa depan netralitas karbon.

Sebagai kelanjutan dari peresmian fasilitas xEV Center Kamis (19/5) Toyota Indonesia menggelar seminar secara hibrid Jumat dengan melibatkan akademisi, pemerintah, dan swasta, termasuk masyarakat, untuk memberikan alternatif solusi dalam mengembangkan pemahaman dan kemampuan di bidang elektrifikasi sebagai bentuk ragam pilihan teknologi Multi-Pathway kendaraan bermotor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan kondisi Indonesia.

"Hasil riset ini nantinya diharapkan dapat juga mendorong pengembangan industri yang berkelanjutan dan kesiapan SDM yang ada," kata Bob.

Pada seminar dengan tema “Aktivitas Riset Universitas sebagai Bagian Upaya dalam Mengembangkan Populasi Kendaraan Elektrifikasi" itu sejumlah universitas menyampaikan kegiatan riset terkait kendaraan elektrifikasi, termasuk tantangan dan hal-hal apa saja yang perlu disiapkan untuk mendukung keberhasilan pengembangan kendaraan berbasis listrik (EV) di Indonesia .

Paparan riset ini antara lain disampaikan perwakilan akademisi dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Udayana (Unud), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Sebelas Maret (UNS).

Pada kesempatan itu perwakilan dari Lembaga Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-UI) juga memberikan penjelasan tentang proyeksi pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan dukungan regulasi ataupun kebijakan saat ini.

Sementara perwakilan UGM dan Unud memaparkan riset pengembangan ekosistem elektrifikasi serta tantangan dan dukungan yang dibutuhkan. Kemudian akademisi dari ITS, UI, dan ITB menjelaskan kegiatan universitas dalam melakukan aktivitas konversi BEV (Battery Electric Vehicle) yang memiliki kemampuan layak jalan termasuk tantangan yang dihadapi dan beberapa hal yang harus diperhatikan, serta usulan terhadap kemampuan SDM. Sedangkan akademisi UNS menyampaikan penjelasan kegiatan riset baterai dalam mendukung potensi pengembangan baterai dalam negeri.

"Sebagai bagian dari industri otomotif nasional, Toyota Indonesia meyakini keberhasilan era elektrifikasi di Indonesia dapat mendukung peta jalan pemerintah mencapai target Net Zero Emmission 2060," kata Bob.

Ia mengatakan hasil riset dari universitas itu akan bahan masukan ataupun pertimbangan bagi peta jalan dalam mewujudkan era elektrifikasi kendaraan di Indonesia.

Baca juga: Fasilitas pembelajaran elektrifikasi xEV Center resmi diluncurkan
Baca juga: PLN dukung Toyota kembangkan mobil listrik di Indonesia
Baca juga: Bahlil: Tesla akan investasi ekosistem baterai dan mobil listrik

 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022