"Kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114 pada tahun ini. 'Ayo Bangkit Bersama' menjadi tema peringatan Harkitnas sebagai bentuk seruan agar kita bisa bangkit bersama dari pendemi COVID-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir," kata Riza dalam Upacara peringatan Harkitnas 2022 di Balaikota Jakarta, Jumat.
Baca juga: 7.000 personel gabungan amankan Harkitnas di Jakarta
Riza menyebutkan hal tersebut juga menjadi pesan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang mengamanatkan peringatan Harkitnas 2022 ini hendaknya tidak hanya dimaknai secara seremonial saja.
Guna memahami esensi sejarah kebangkitan nasional, pemerintah mengajak masyarakat menelaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1948, saat itu Presiden Soekarno menetapkan hari lahir perkumpulan Boedi Oetomo sebagai hari bangkitnya nasionalisme Indonesia.
"Kiranya, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini. Di tengah krisis pandemi COVID-19 dan konflik Ukraina-Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa," tutur Riza.
Baca juga: Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta ditutup
Pada sisi penanganan COVID-19 di tingkat nasional, lanjut dia, dapat dilihat bahwa upaya Indonesia menunjukkan hasil yang positif, ditunjukkan dengan kasus baru harian di bawah 400 kasus dan total kasus aktif yang sudah berada di bawah angka 5.000 kasus (Data per 13 Mei 2022).
Selain itu, capaian vaksinasi COVID-19 dosis kedua sudah mencapai 79 persen. Namun demikian, semua pihak diminta tetap waspada dan terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
"Penanganan COVID-19 yang membaik berimplikasi pada berangsur kembalinya aktivitas masyarakat secara normal. Secara perlahan, hal ini mendorong pemulihan perekonomian nasional. Perekonomian Indonesia pada triwulan I 2022 terhadap triwulan I 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen. Hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif," ucap Riza.
Baca juga: Momentum Harkitnas, PDIP gelorakan cinta tanah air melalui senam
Dari sisi produksi, tiga lapangan usaha mengalami pertumbuhan tinggi yakni sektor usaha transportasi dan pergudangan 15,79 persen, sektor jasa-jasa lain 8,29 persen, serta sektor informasi dan komunikasi 7,14 persen. Untuk itu, Riza mengajak semua pihak terus bekerja keras dan bersinergi dalam menjaga, mempertahankan dan meningkatkan perekonomian nasional Indonesia.
Spririt lewat G20
Momentum yang baik ini, lanjut Riza, makin diperkuat dengan peran Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022 yang mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger", dengan tujuan dapat memberikan spirit baru dalam mewujudkan tatanan dunia yang dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang inklusif.
"Serta menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan," ucap Riza.
Pertemuan G20 yang dipimpin oleh Indonesia tahun ini mengusung tiga isu prioritas, yaitu Arsitektur Kesehatan Global yang Inklusif, Transformasi berbasis Digital, dan Transisi Energi Berkelanjutan.
Baca juga: Prabowo ajak masyarakat menjaga semangat nasionalisme dalam Harkitnas
Tema dan isu prioritas G20 yang diangkat Indonesia merupakan cerminan dari semangat kebangkitan yang kita rayakan pada hari ini, yakni di tengah keterpurukan akibat pandemi COVID-19, tidak pernah meluruhkan cita kita untuk pulih bersama dan bangkit lebih kuat.
"Di tengah momentum penanganan nasional COVID-19 yang makin membaik dan Presidensi G20 Indonesia, hendaknya kita dapat memaknai semangat pantang menyerah Dr Sutomo untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2022 ini sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi COVID-19 juga krisis multidimensi yang sedang melanda dunia. Dari Indonesia, Dunia Pulih Bersama. Ayo Bangkit Lebih Kuat," tutur Riza.
Baca juga: Presiden maknai Kebangkitan Nasional pembangunan merata Sabang-Merauke
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022
