Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat memberikan tips agar warga dapat membedakan hewan atau ternak sehat dengan yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Penyakit mulut dan kuku ini mempunyai ciri khusus dari fisik," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Barat, Iwan Indrianto saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Iwan mengatakan, ciri hewan yang terjangkit PMK, yakni memiliki luka bintik di mulut, lidah dan gusi. "Ciri-cirinya yang jelas jika diperiksa mulutnya itu seperti banyak sariawan atau pecah-pecah, lidahnya juga banyak sariawan," kata Iwan.

Karena sariawan, menurut Iwan, hewan kehilangan nafsu makan sehingga akan terlihat sedikit kurus. Selain itu, di bagian kuku kaki terlihat luka sayatan sehingga kakinya tidak kuat untuk menopang tubuh hewan.

Iwan menjelaskan, jika warga menemukan hewan ternak dengan gejala seperti itu, maka warga bisa langsung melapor ke pihaknya agar bisa ditangani lebih lanjut.

Baca juga: Dinas KPKP DKI susun SOP penanganan penyakit kuku dan mulut
Baca juga: Masyarakat diimbau jangan panik soal PMK sebab tak menular ke manusia


Sejauh ini, Iwan beserta jajarannya sudah memeriksa hampir 1.700 hewan ternak yang terdiri dari sapi, kerbau dan kambing.

Ribuan hewan ternak tersebut diperiksa dari 78 tempat ternak atau penampungan hewan yang mayoritas berada di kawasan Kalideres dan Cengkareng, Jakarta Barat.

Berdasarkan pemeriksaan tersebut, Iwan belum menemukan adanya hewan yang bergejala PMK.

Namun jika pihaknya menemukan hewan terjangkit PMK dalam pemeriksaan selanjutnya, petugas akan langsung membawa hewan tersebut untuk diperiksa.

"Pertama melakukan pemeriksaan secara laboratorium, selain itu diberikan vitamin untuk penyembuhan dari hewan tersebut supaya tidak lebih menjalar dan kita akan isolasi hewan tersebut," kata Iwan.
 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022