Yogyakarta (ANTARA News) - Situs jejaring sosial twitter meningkatkan jumlah pengunjung Jogja-Netpac Asian Film Festival ke-enam di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Direktur Festival Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) Budi Irawanto di Yogyakarta, Jumat, mengatakan jumlah pengunjung JAFF 2011 meningkat 10 persen dibanding 2010, yaitu dari 1.834 orang menjadi 2.238 orang.

Menurut dia, situs jejaring sosial twitter menyebabkan kenaikan jumlah pengunjung karena panitia tidak banyak memanfaatkan poster.

"Media baru seperti twitter cukup efektif menarik minat penonton JAFF. Kami memang tidak banyak memasang poster di jalan-jalan," katanya.

Ia mengatakan penonton yang memadati JAFF ke-enam merupakan penonton loyal karena pada tahun-tahun sebelumnya telah mengikuti festival film.

Menurutnya, beberapa film terfavorit pilihan penonton meliputi film berjudul Mocca: Life Keeps On Turning, The Raid, Lovely Man, dan kompilasi IV film pendek.

Dia mengatakan film berjudul Mocca: Life Keeps On Turning, yang menggambarkan perjalanan sebuah kelompok musik di Indonesia mampu menarik minat 430 penonton yang kebanyakan merupakan penggemar kelompok musik tersebut.

Sementara itu, film The Raid yang berkisah tentang pencak silat berhasil menarik perhatian besar dari penonton karena tiketnya habis dalam waktu 40 menit sejak Rabu, 13 Desember.

Ia mengatakan film Lovely Man yang disutradarai Teddy Soeriaatmadja menarik 280 penonton dalam JAFF.

Menurut dia, JAFF tahun ini memutar 45, 27 diantaranya merupakan film pendek.

Budi mengatakan panitia JAFF akan memberikan penghargaan film dalam berbagai kategori, seperti, golden hanoman awards, silver hanoman awards, netpac awards, geber awards, dan blencong awards.

Dia mengatakan golden hanoman awards misalnya merupakan penghargaan yang diberikan kepada film Asia terbaik pertama melalui penjurian dalam program Asian-Feature.

Menurutnya, panitia JAFF juga akan memberikan penghargaan terhadap pelaku sinema yang berdedikasi terhadap sinema Asia.

Sebelumnya, Budi mengatakan JAFF tahun ini mengusung tema "multitude" atau rangkuman ekspresi atas beragam gerakan sosial maupun seni.

JAFF ke- enam ini akan digelar di Taman Budaya dan Lembaga Indonesia Perancis (LIP) Yogyakarta pada 13 hingga 17 Desember.

Menurut Budi, tema "Multitude" menggambarkan rangkuman beragam ekspresi beragam gerakan sosial maupun seni.

Ia mengatakan tema "Multitude" juga menjadi refleksi estetika atau keindahan kesenian dan emansipasi politik pergerakan sinema, khususnya di negara-negara Asia.

Dia mengatakan JAFF menjadi pusat kegiatan pemutaran sinema dari berbagai penjuru Asia.

Ia mengatakan JAFF tidak hanya memberikan apresiasi terhadap sinema Asia, melainkan juga komunitas film dari beberapa daerah di Indonesia.

(ANT-293/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011