Meulaboh (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejak Kamis hingga Jumat (19-20/5) menyegel pintu masuk ruang Rektorat Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat.

"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap pelecehan seksual yang terjadi di Universitas Teuku Umar," kata Kordinator Aksi, Irvan, Jumat.

Menurutnya, kalangan mahasiswa terpaksa melakukan penyegelan gedung rektorat karena saat aksi unjuk rasa berlangsung tidak ada satu pun pihak yang berwenang untuk menjumpai mereka.

Dalam aksinya, mahasiswa juga mendesak pihak rektorat untuk menyegerakan pembentukan satgas pelecehan seksual, agar kasus pelecehan seksual yang terjadi di perguruan tinggi negeri setempat tidak lagi terjadi.

Irvan mengatakan mahasiswa juga mendesak kepada pimpinan perguruan tinggi negeri setempat, agar memberikan hak dan jaminan kepada korban pelecehan seksual, termasuk menghentikan segala bentuk intimidasi dan intervensi terhadap korban pelecehan seksual di kalangan mahasiswi.

Baca juga: Dosen Unsri yang diduga lakukan pelecehan dinonaktifkan dari jabatan

Baca juga: Nadiem: Pelaku pelecehan seksual di dunia pendidikan harus dikeluarkan


Para peserta unjuk rasa juga meminta Rektor Universitas Teuku Umar Meulaboh memecat oknum pelaku pelecehan seksual terhadap mahasiswi dan memberikan sanksi kepada civitas akademika yang melakukan pelecehan verbal maupun nonverbal terhadap mahasiswa/i.

Meski sudah menyampaikan aspirasi di depan Ruang Rektorat, kata Irvan, Rektor dan Wakil Rektor tidak menemui mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.

Karena tidak ada tanggapan, mahasiswa peserta aksi kemudian mengambil tindakan penyegelan gedung rektorat, dan menyatakan aksi penyegelan pintu rektorat akan dibuka sampai dengan tuntutan mereka direalisasikan pihak kampus.

Tidak merespons

Sementara itu, salah seorang pejabat Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Ahmad Fauzi yang dikonfrimasi terpisah membenarkan adanya aksi penyegelan pintu rektorat oleh mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.

Namun, dirinya mengaku belum bisa memberikan tanggapan karena masih menghadiri rapat.

Adapun Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Prof. Jasman J. Ma'ruf hingga berita ini ditulis pada Jumat malam juga tidak merespons upaya konfirmasi yang dilakukan sejak siang hari, meski telah dihubungi via telepon selular miliknya.

Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui Whatasapp yang dikirim terindikasi dibaca namun tidak mendapatkan jawaban untuk dimintai tanggapan dan hak jawab dari pimpinan perguruan tinggi negeri tersebut.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022