Medan (ANTARA News) - Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Dr Rajab Ritonga MSi mengatakan, manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi dan dengan komunikasi pula semua perbedaan dapat diminimalisasi.

"Komunikasi adalah inti hidup manusia karena sejak lahir hingga menjelang ajal manusia selalui berkomunikasi," katanya di Medan, Sabtu, pada seminar "Tantangan Global di Era Otonomi Daerah yang digelar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bekerja sama dengan Perum LKBN ANTARA Biro Sumatera Utara.

Dalam makalahnya yang berjudul "Peran Media Massa Dalam Percepatan Pembangunan di Era Globalisasi" ia mengatakan, dewasa ini manusia hidup di abad informasi untuk itu manusia juga dituntut menjadi masyarakat informasi.

Melalui globalisasi, informasi berjalan sangat cepat, aktual, global, serentak, dan interaktif. Media elektronik juga tidak lagi terkendala periodisitas. Dengan kata lain, melalui globalisasi saat ini berkomunikasi tidak lagi terikat waktu maupun jarak.

"Bahkan saat ini pertukaran informasi sudah sangat dominan begitu juga dengan profesi di bidang informasi juga sudah sangat dominan," kata Rajab.

Meski demikian, lanjutnya, masyarakat juga harus memiliki filter dalam era globalisasi ini, karena selain memiliki dampak positif juga negatif. Apalagi dengan globalisasi berbagai budaya asing akan dengan mudah masuk ke Indonesia.

"Dewasa ini Indonesia termasuk salah satu pengguna facebook terbesar di dunia. Satu sisi ini tentunya menggembirakan karena secara perlahan bangsa ini sudah melek internet, namun ini juga harus disikapi dengan memperkaya kemampuan d bidang teknologi informasi," kata Rajab.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis dalam kesempatan yang sama mengatakan, seminar tersebut diharapkan dapat memotivasi mahasiswa dalam menghadapi persaingan global yang dewasa ini sudah menyentuh berbagai sisi kehidupan manusia.

Mahasiswa juga dituntut untuk terus meningkatkan kemandirian serta daya saing demi menciptakan manusia-manusia yang siap pakai, tetap menjadi agen perubahan serta mampu membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain.

"Jika ingin siap bersaing di pasar global, mau tidak mau kita harus mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Untuk menghasilkan manusia-manusia siap pakai, tentunya juga tidak terlepas dari peran perguruan tinggi," kata Syaiful.
(T.KR-JRD/M034)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011