Jakarta (ANTARA) - Center Golden State Warriors Kevon Looney menjadi buah bibir di antara rekan-rekannya seusai berkontribusi besar kala mereka menundukkan Dallas Mavericks 126-117 dalam Gim 2 final Wilayah Barat NBA di Chase Center, California, Jumat (20/5) waktu setempat.

Pebasket berusia 26 tahun itu menyumbangkan 21 poin dan 12 rebound bagi Warriors yang menang lewat kebangkitan setelah sempat tertinggal 19 poin dari Mavericks.

Raihan tersebut merupakan rekor jumlah poin terbanyak bagi Looney dalam sebuah pertandingan playoff sepanjang kariernya.

Looney menjadi satu dari lima pemain yang selalu melantai dalam 82 gim Warriors di musim reguler 2021-22 dan dipercaya untuk tampil sebagai pancamula lagi setelah Gim 6 semifinal Barat kontra Memphis Grizzlies.

Baca juga: Kembali kalahkan Mavericks, Warriors unggul 2-0 di final Wilayah Barat
Baca juga: Bangkit tundukkan Mavericks bukti karakter Warriors, kata Curry


"Dia sudah menjadi pondasi dalam tim kami," kata forward Warriors Otto Porter Jr. selepas pertandingan dikutip dari situs resmi NBA, Sabtu.

"Ketika dia berada di atas lapangan dia melakukan semua pekerjaan kotor, mendominasi bola-bola rebound," ujarnya menambahkan.

Looney memang punya catatan apik dalam mengamankan bola rebound, mengingat ia sempat meraup 22 rebound dalam Gim 6 kontra Grizzlies.

Catatan yang dibukukan Looney juga merupakan torehan dwiganda keduanya di sebuah gim playoff sepanjang karier.

"Malam ini adalah kesempatan bagi saya untuk menciptakan perbedaan besar dan saya hanya berusaha melangkah melakukannya," katanya.

"Saya merasa terhormat menjadi bagian dari perjalanan ini," ujar Looney melengkapi.

Warriors tentu berharap Looney bisa melanjutkan kontribusi positifnya saat mereka bertandang ke markas Mavericks di American Airlines Center, Texas, untuk melakoni dua gim selanjutnya pada Minggu (22/5) dan Selasa (24/5) waktu setempat.

Baca juga: Doncic mau beranjak dari kegagalan jaga keunggulan 19 poin Mavericks
Baca juga: Warriors vs Mavericks: mengukur tuah magis Luka Doncic

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022