Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Jiemi dr. Jiemi Ardian Sp.KJ memberikan kiat bagi orang-orang tentang bagaimana memahami sisi gelap diri dan pikiran serta cara mengatasinya melalui sebuah buku berjudul "Merawat Luka Batin". 

Dalam bukunya, dia juga memberikan tips terkait latihan mindfulness serta cara menghindari dan mengatasi pikiran-pikiran tentang menyakiti diri sendiri bahkan dorongan untuk bunuh diri hingga pemahaman bagi kita untuk mengasihi dan membantu orang dengan depresi.

Baca juga: Berlari dapat meringankan stres, depresi dan rasa cemas

“Saya menyusun buku yang berisi langkah-langkah praktis ini sebagai alat swabantu untuk mengenali dan mengatasi depresi. Apa saja yang perlu dilakukan, ke mana kita mencari pertolongan, perlukah menggunakan obat-obatan dari psikiater, dan teknik apa yang perlu dilakukan akan coba dibahas dalam buku ini," kata dia dalam siaran pers Gramedia Pustaka Utama, Minggu.
 
Gambar sampul buku "Merawat Luka Batin" karya dr. Jiemi dr. Jiemi Ardian Sp.KJ (ANTARA/HO)


Secara khusus, dia pun membahas terkait depresi yang merupakan kumpulan perasaan sangat mengganggu dan begitu melekat seakan kita tidak bisa terlepas darinya. Semua orang yang mengalaminya ingin menjauh dari pola merusaknya.

Namun, sebanyak apapun motivasi seperti “Kamu pasti bisa melewati semua ini”, dukungan “Kamu harus bersyukur, banyak orang yang tidak seberuntung kamu”, atau saran “Kamu kurang beriman, banyak-banyaklah berdoa”, depresi tetap ada.

Jiemi mengatakan, depresi tidak akan hilang dengan senyuman atau tawa palsu yang seolah-olah obat bius maupun usaha berkata kepada diri sendiri “Ayo kamu pasti bisa” yang sesungguhnya sama saja dengan membohongi diri.

Menurut Jiemi, buku ini tidak dapat menggantikan peran tenaga profesional, psikiater, maupun psikolog klinis, tetapi bisa menjadi pegangan bersama tenaga kerja profesional untuk keluar dari depresi.

Jiemi Ardian menamatkan pendidikan dokternya dan spesialis kedokteran jiwa di Universitas Sebelas Maret. Sejak masa pendidikan kedokteran jiwa, Jiemi sangat tertarik dengan tema depresi, bunuh diri, self-harm, dan trauma. Berangkat dari pengalaman pribadi, dia ingin sebanyak mungkin orang mengizinkan dirinya ditolong dan mendapatkan kembali kebahagiaannya.

Saat ini, Jiemi juga masih terus belajar hingga tersertifikasi sebagai pengajar Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR) dan Mindfulness Based Cognitive Therapy (MBCT) dari Mindful Academy Solterreno, Spanyol dan Bangor University, Wales.

Baca juga: Hati-hati, orang dengan kecemasan berisiko terkena penyakit kronis

Baca juga: Studi: Diet sehat bantu lawan depresi pada pria muda

Baca juga: Kenali tanda depresi pada pria yang sering diabaikan

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022