Medan (ANTARA News) - Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengatakan, pembangunan Bendungan Lau Simeme yang berlokasi di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, masih menunggu izin prinsip dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut).

"Masih dalam proses pengajuan izin prinsip dari Kementerian Pekerjaan Umum ke Kemenhut," katanya dalam rapat paripurna DPRD Sumut dengan agenda pembacaan nota jawaban Gubernur Sumut terhadap Pemandangan Umum Fraksi-fraksi tentang Nota Keuangan dan Raperda APBD 2012 di Medan, Senin.

Menurut Gatot, izin yang diajukan tersebut berupaya pemanfaatan lahan di Sibiru-bitu, Kabupaten Deli Serdang, sebagai lokasi bendungan dan genangan air.

Izin prinsip Kemenhut itu diperlukan karena lokasi di Desa Kuala Dekah tersebut merupakan areal tanah hutan produksi.

Meski menunggu izin prinsip tersebut, pihaknya sedang melakukan proses sertifikasi desain bendungan dari badan sertifikasi internasioanl.

Selain itu, Pemprov Sumut juga tetap melaksanakan koordinasi dengan pemerintah pusat agar rencana bendungan tersebut dapat segera terealisasi.

Sebelumnya, dalam pertemuan Forum Ketua Menteri dan Gubernur (Chief Minister and Governors Forum/CMGF) Indonesia-Malaysia-Thaland Growth Triangle (IMT-GT) ke-8 di Medan pada awal Dedember 2011, Gatot mengatakan jika pihaknya akan segera melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan bendungan tersebut.

Bendungan Serba Guna Lau Simeme memiliki nilai yang strategis karena dapat mengatasi permasalahan banjir di Kota Medan yang merupakan ibukota Provinsi Sumut.

Dengan investasi bernilai sekitar 111,32 juta dolar AS, bendungan tersebut mampu menyediakan kebutuhan air minum sebanyak 3.000 liter per detik.

Selain itu, air yang di bendungan yang akan dibangun di Desa Kuala Dekah, Sibiru-biru, Deli Serdang tersebut juga dapat menghasilkan energi listrik yang belakangan ini semakin dibutuhkan masyarakat.

"Bendungan Serba Guna Lau Simeme juga mendukung pengembangan daerah wisata baru," kata Gatot.  (I023/Z002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011