Oleh sebab itu masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang menimbulkan titik api di area terbuka yang terdapat rumput atau dedaunan kering
Kupang (ANTARA) - Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di 20 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kondisi daerah berpotensi karhutla berada dalam status sangat mudah terjadi karhutla sehingga perlu diwaspadai," kata Kepala Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin.

Berkaitan dengan peringatan dini kahutla di NTT yang berlaku per 23 Mei 2022, ia menjelaskan daerah-daerah berpotensi karhutla di antaranya Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua.

Selain itu Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Timur, dan Sumba Tengah.

Agung menjelaskan di daerah-daerah tersebut, kondisi alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi sangat kering sehingga sangat mudah terbakar.

Oleh sebab itu masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang menimbulkan titik api di area terbuka yang terdapat rumput atau dedaunan kering.

Masyarakat, kata dia, perlu menghindari aktivitas yang menyebabkan karhutla baik secara sengaja atau tidak seperti membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara membakar.

Selain itu, menghindari membuang puntung rokok di tumpukan rumput atau daun kering yang dapat menimbulkan titik api maupun aktivitas lain yang dapat memicu karhutla.

"Hal ini perlu menjadi perhatian karena jika terjadi karhutla maka potensi meluasnya sangat tinggi apalagi dengan kondisi angin kencang yang bersifat kering," demikian Agung Sudiono.

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini karhutla sebagian wilayah NTT

Baca juga: Delapan daerah di NTT rawan mengalami kebakaran hutan-lahan

Baca juga: BMKG imbau warga waspadai angin kencang yang bersifat kering di NTT

Baca juga: BMKG sebut NTT masuki musim kemarau, cegah karhutla


 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022