Jakarta (ANTARA) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan mempelajari praktik baik yang dibagikan dalam Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (Global Platform for Disaster Risk Reduction/GPDRR) untuk menjadi referensi dalam pengembangan standar kebencanaan.

"Komite Teknis ini ikut serta dalam kegiatan GPDRR untuk mengambil pembelajaran yang dapat digunakan sebagai referensi dalam mengembangkan standar kebencanaan agar semakin baik dan sesuai dengan kebutuhan," kata Kepala BSN Kukuh S. Achmad saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan BSN turut mendukung terselenggaranya GPDRR di Indonesia, dengan senantiasa berkoordinasi aktif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Komite Teknis Perumusan SNI 13-08.

Pada forum internasional tersebut, Indonesia akan membagikan praktik baik dalam pengelolaan kebencanaan, salah satunya dengan sinergi BSN bersama BNPB, khususnya melalui Komite Teknis 13-08 dengan menginformasikan berbagai hal yang telah dan akan dilakukan di aspek standardisasi terkait dengan kebencanaan.

Baca juga: BSN bagikan pengalaman Indonesia susun standar internasional di GPDRR

Pengembangan standardisasi kebencanaan itu juga merupakan bagian sinergi sektoral untuk mendukung tugas dan fungsi BNPB sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yakni menetapkan standardisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Oleh karena itu, sesuai tugas dan fungsi di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian nasional, maka pada 2011 BSN membentuk Komite Teknis 13-08 penanggulangan bencana dalam rangka untuk memenuhi penyediaan kebutuhan Standar Nasional Indonesia (SNI) di bidang penanggulangan bencana.

Sejak 2011 hingga 2022, sebanyak 23 SNI Kebencanaan telah dikembangkan dan ditetapkan, antara lain SNI 7766:2012 Jalur evakuasi tsunami, SNI 8357:2017 Desa dan kelurahan tangguh bencana, dan SNI 9050:2022 Sistem penanganan bencana epidemi.

SNI yang dihasilkan oleh Komite Teknis 13-08 tersebut dimaksudkan untuk mendukung operasionalisasi kebijakan terkait pengurangan risiko bencana yang ada di Indonesia.

"Praktik baik lainnya yang akan dibagikan dalam forum GPDRR adalah memanfaatkan pengalaman tentang pengelolaan kebencanaan yang ada di Indonesia kepada peserta forum," ujar Kukuh.

Baca juga: Indonesia miliki 23 SNI Kebencanaan sejak 2011 hingga 2022
Baca juga: BSN dukung transisi energi berkelanjutan dalam agenda G20
Baca juga: BSN dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga kembangkan SNI knalpot

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022