Untuk belanja subsidi di jalur perlinsos cukup besar lonjakannya karena konsekuensi dari harga-harga (yang naik)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi subsidi per April tahun ini mencapai Rp56,62 triliun atau lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Realisasi subsidi yang tinggi ini karena adanya kenaikan ICP, percepatan pencairan kurang bayar subsidi energi dan peningkatan volume penyaluran barang bersubsidi.

“Untuk belanja subsidi di jalur perlinsos cukup besar lonjakannya karena konsekuensi dari harga-harga (yang naik),” katanya dalam dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, Senin.

Realisasi subsidi per April 2022 yang sebesar Rp56,62 triliun ini meliputi Rp10,17 triliun untuk kurang bayar tahun sebelumnya dan Rp46,45 triliun untuk subsidi reguler.

Secara rinci, realisasi itu melonjak dibandingkan tahun sebelumnya seperti pada 2021 hanya Rp40,73 triliun meliputi Rp32,78 triliun subsidi reguler dan Rp7,95 triliun untuk kurang bayar tahun sebelumnya.

Realisasi subsidi tahun 2020 pun hanya Rp32,83 triliun meliputi Rp30,36 triliun subsidi reguler dan Rp2,47 triliun untuk kurang bayar sedangkan realisasi subsidi 2019 juga rendah yaitu Rp37,95 triliun.

Sementara realisasi subsidi per April tahun ini yang mencapai Rp56,62 triliun meliputi BBM dan LPG Rp34,8 triliun, listrik Rp11,6 triliun, pupuk Rp1,8 triliun, bunga kredit program Rp8,3 triliun dan subsidi non energi lainnya Rp0,1 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan kenaikan harga komoditas telah berdampak terhadap meningkatnya beban subsidi BBM dan LPG sehingga realisasinya mencapai 44,8 persen dari pagu APBN 2022.

Kompensasi BBM Rp18,1 triliun pun telah dibayarkan untuk memenuhi kewajiban pemerintah aras penugasan penyediaan pasokan BBM dalam negeri.

Untuk realisasi subsidi per April meliputi BBM yakni solar dan minyak tanah sebanyak 4,1 juta kiloliter, LPG tiga kilogram sebanyak 1,9 juta kilogram dan 38,4 juta pelanggan listrik bersubsidi.

Subsidi pun juga diberikan untuk non energi berupa penyaluran pupuk mencapai 3 juta ton, debitur KUR sebanyak 2,7 juta, kredit KUR sebanyak Rp125,6 triliun dan subsidi perumahan sebanyak 38,4 ribu unit.

Baca juga: Presiden: Pemerintah terus menahan agar harga Pertalite tidak naik
Baca juga: Erick Thohir: Tambahan subsidi energi agar masyarakat tak terbebani
Baca juga: Sri Mulyani usulkan tambahan subsidi energi Rp74,9 triliun di 2022

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022