Pembiayaan terutama adalah untuk dicairkan kepada Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset Negara (BLU LMAN) sebesar Rp10 triliun, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan FLPP Rp6 triliun, dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDK
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa Mei 2022 di Jakarta, Senin, menyampaikan realisasi pembiayaan investasi sejak Januari hingga 20 Mei 2022 mencapai Rp17 triliun atau 9,3 persen dari target APBN.

"Pembiayaan terutama adalah untuk dicairkan kepada Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset Negara (BLU LMAN) sebesar Rp10 triliun, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan FLPP Rp6 triliun, dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Rp1 triliun," kata Sri Mulyani.

Saat ini, ia menegaskan Kemenkeu akan terus melakukan tracking dari kinerja pembiayaan investasi, terutama untuk LMAN yang mendukung proyek strategis nasional (PSN).

Presiden Joko Widodo telah meminta seluruh infrastruktur yang memang sudah dibangun harus selesai pada tahun 2023 atau maksimum di semester I-2024.

Dengan demikian, Sri Mulyani menegaskan saat ini pihaknya fokus untuk membiayai proyek-proyek yang memang jadi prioritas.

Untuk pendanaan lahan PSN tahun 2022, per 20 Mei dana telah mencapai Rp5,68 triliun yang disalurkan LMAN kepada PSN berupa jalan tol, bendungan, kereta api, pelabuhan, irigasi, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dan air baku.

Sementara dari pembiayaan investasi untuk FLPP, telah disalurkan dana per 9 Mei 2022 senilai Rp7,59 triliun untuk 68.340 unit rumah.

Selanjutnya melalui investasi pada LDKPI, Bendahara Negara tersebut menyebutkan Indonesia telah menyalurkan hibah kepada pemerintah asing atau lembaga asing sejak tahun 2020 sampai dengan 11 Mei 2022 sebesar Rp61,43 miliar. Sedangkan imbal hasil tercatat Rp122,34 miliar.

Hibah tersebut antara lain diberikan berupa bantuan kemanusiaan maupun penanganan COVID-19, pelatihan, serta dukungan penyelenggaraan 7th Our Ocean Conference 2022.

"Kepada LDKPI diberikan pembiayaan investasi untuk membantu berbagai negara-negara lain yang mengalami kondisi yang kurang baik karena pandemi maupun krisis lainnya. Kita sudah membantu untuk beberapa negara di Kepulauan Pasifik," tambah dia.

Baca juga: Menkeu: Pendanaan infrastruktur Rp6.445 triliun tak hanya dari APBN
Baca juga: Wamenkeu: Pendanaan publik harus dilakukan guna tarik investasi swasta
Baca juga: Erick: Pengembangan UMKM nantinya lewat pembiayaan dan investasi

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022