Perairan Maksegara diusulkan kawasan konservasi karena ada biota-biota laut endemik
Sorong (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi Papua Barat bersama pemerintah daerah kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw menyusun rencana zonasi calon kawasan konservasi Maksegara.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat, Jacobis Ayomi di Sorong, Selasa, mengatakan bahwa calon kawasan konservasi Maksegara terdapat di perairan Kabupaten Sorong hingga sebagai wilayah kabupaten Tambrauw. Kawasan konservasi perairan tersebut berada pada empat kecamatan yakni Makbon, Selemkai, Mega, dan Morait sehingga dinamakan Maksegara.

Dia mengatakan bahwa pihaknya telah duduk bersama pemerintah kabupaten Sorong, kabupaten Tambrauw, Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Sorong, dan lembaga masyarakat bidang konservasi guna membahas dan mempersiapkan data-data yang diperlukan guna rencana zonasi calon kawasan konservasi Maksegara.

Baca juga: Kelompok perempuan Raja Ampat panen biota laut hasil konservasi adat

Baca juga: KKP salurkan bantuan Rp90,27 juta dukung konservasi Papua Barat


Data-data terkait itulah yang kemudian disusun dalam satu dokumen untuk disampaikan kepada pemerintah pusat atau kementerian terkait agar disahkan menjadi kawasan konservasi.

 "Perairan Maksegara seluas 135 ribu hektar tersebut diusulkan menjadi kawasan konservasi karena ada biota-biota laut endemik serta sudah langka yang harus dilindungi agar berkelanjutan," katanya.

Tujuan menjadikan daerah tersebut sebagai kawasan konservasi agar pemanfaatan sumber daya alam bawah laut tetap berkelanjutan untuk kehidupan generasi di masa yang akan datang.

"Sebab daerah tersebut secara turun temurun telah dijaga oleh masyarakat setempat dengan konsep konservasi tradisional," tambah dia.

Baca juga: Yayasan Anak Laut Pulau Papua ajak warga Manokwari jaga laut

Baca juga: Menjaga laut, seruan menyelamatkan kehidupan perempuan Papua

 

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022