Dengan cadangan devisa yang masih tinggi sekitar 135,6 miliar dolar AS atau 6,9 bulan impor, ini jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Saya kira ruang BI untuk menaikkan suku bunga acuannya, tidak perlu seagresif negara
Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Bank Rakyat Indonesia (BRI) Anton Hendranata mendukung langkah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate sebesar 3,5 persen berdasarkan Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode Mei 2022.

"Sejalan dengan upaya pemerintah menekan laju inflasi, ada baiknya BI mempertahankan suku bunga acuannya pada bulan ini, yaitu 3,50 persen," kata Anton dalam keterangan resmi, Selasa.

Menurutnya saat ini pelemahan rupiah masih dalam taraf dapat dikendalikan karena mata uang dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang di dunia.

"Dengan cadangan devisa yang masih tinggi sekitar 135,6 miliar dolar AS atau 6,9 bulan impor, ini jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Saya kira ruang BI untuk menaikkan suku bunga acuannya, tidak perlu seagresif negara lain pada tahun ini," imbuhnya.

Ia memandang tekanan inflasi Indonesia tidak akan sebesar negara yang memberlakukan harga pasar untuk harga energi, BBM, dan tarif listriknya.

"Hal ini saya kira bisa meredam ekspektasi inflasi ke depannya, yang biasanya cenderung bergerak liar," katanya.

Adapun inflasi Indonesia pada April 2022 tercatat sebesar 3,47 persen year on year atau lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 8,3 persen year on year.

Pemerintah pun menambah subsidi energi sekitar Rp74,9 triliun atau naik 48,8 persen dari APBN dan menaikkan kompensasi BBM dan listrik sebesar Rp275,0 triliun.

"Saya kira keputusan pemerintah harus kita sambut dengan baik. Kebijakan ini memberikan sinyal bahwa tekanan terhadap harga energi, harga BBM, dan tarif listrik sudah diminimalisasi oleh pemerintah," kata Anton.

Baca juga: BI pertahankan suku bunga acuan 3,5 persen
Baca juga: Pengamat: UMKM dan transformasi digital kunci BRI kuasai perbankan
Baca juga: Dirut BRI optimistis raup laba Rp45 triliun dengan jualan "pecel"

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022