Malang (ANTARA) - Pemerintah Pusat maupun Provinsi Jawa Timur mendukung terobosan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, yakni Center for Future of Work.

Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak yang memantau dan melihat perkembangan yang sudah dilakukan KEK Singhasari di Malang, Selasa, mengatakan sudah banyak proses pembangunan di kawasan KEK tersebut untuk ekspansi.

Menurut Emil, ada sederet hal yang bisa mempercepat pembangunan KEK dan upaya menggaet investor, salah satunya adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam hal ini, UMM menjadi pihak yang siap mengembangkan program menariknya, yakni Center for Future of Work.

"Program ini diharapkan bisa melahirkan talenta-talenta unggul di bidang digital dan profesi masa depan. ," kata Emil di sela kunjungannya ke KEK Singhasari di Kabupaten Malang.

Baca juga: Pembangunan KEK Singhasari tahun pertama lampaui target

Baca juga: Pemkab Malang dorong pembangunan KEK Singhasari


Ada lahan dua hektare yang akan dibangun sebagai fasilitas penunjang. Dia yakin KEK Singhasari bisa segera berjalan, apalagi dengan bantuan konsultan internasional yang sudah UMM gaet dalam merancang dan membangun program profesi masa depan.

Center for Future of Work merupakan terobosan terkini dari UMM dalam menyiapkan generasi masa depan dengan mendorong mereka untuk menguasai keterampilan dan kemampuan berdasarkan passion masing-masing, termasuk di dalamnya program pembekalan yang berorientasi pada pekerjaan-pekerjaan masa depan dan pengembangan digital.

Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd melihat KEK Singhasari memiliki frekuensi yang sama, utamanya dalam pengembangan SDM. Selain bekerja sama dengan KEK Singhasari, UMM juga menggaet kolaborator teknis operasional, finansial, pemerintahan, dan pengguna.

Program itu, kata Fauzan, bertujuan untuk melahirkan talenta-talenta digital yang unggul. Ini juga menjadi upaya Kampus Putih untuk berkontribusi meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki Indonesia. Dengan begitu, generasi muda bisa bersaing, tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga internasional.

Dalam Center for Future of Work, para peserta dapat menempuh pendidikan khusus yang memberikan kompetensi di bidang teknologi informasi digital. Program ini juga melakukan riset berkala untuk menghasilkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan kualifikasi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Sehingga, SDM yang dihasilkan bisa langsung direkrut dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Salah satu bagian dari Center for Future of Work yang dikembangkan UMM adalah Center of Excellent (CoE). Dalam prosesnya, generasi muda dan peserta akan mendapatkan kelas keahlian langsung dari para profesional.

Selain itu, juga mendapat kesempatan untuk merasakan atmosfer kerja di beragam perusahaan bergengsi, seperti Amazon Web Service, PT Charoen Pokphand, PT Sanbe Farma, dan perusahaan-perusahaan di bawah Kementerian BUMN hingga lembaga pemerintahan.

Oleh sebab itu, kata Fauzan, proses pengembangan SDM dan Center for Future of Work harus memiliki daya ledak yang besar. Pembangunan fisiknya juga akan segera dilakukan.

"Kami juga akan menambah dan menggaet mitra serta pemangku kepentingan yang sudah memiliki reputasi internasional untuk mendukung program ini. Dalam waktu dekat, UMM segera melakukan ground breaking Kampus Center for Future of Work yang berada di area KEK Singhasari,” kata Fauzan.*

Baca juga: Sejumlah Prodi unggul UMM targetkan raih akreditasi internasional

Baca juga: Usung inovasi model jembatan, mahasiswa UMM juara di ajang dunia

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022