Penyuluh perikanan sebagai garda terdepan, dituntut untuk bekerja keras, kreatif, cerdas dan inovatif menyukseskan program prioritas KKP di lapangan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa kalangan penyuluh perikanan merupakan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi garda terdepan dalam menjalankan program prioritas sektor kelautan dan perikanan nasional.

"Sejak tahun 2021, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah mendeklarasikan tiga program terobosan KKP yang harus dapat kita wujudkan bersama. Dengan bergulirnya transformasi organisasi yang ada saat ini, senjata ampuh yang kita miliki adalah SDM," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP I Nyoman Radiarta dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa penyuluh perikanan sebagai garda terdepan KKP dan agen perubahan, berperan penting untuk mendukung keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan, khususnya melalui pendampingan pelaku utama dan usaha kelautan dan perikanan di lapangan.

Dalam rangka meningkatkan performa dan kompetensi penyuluh perikanan, BRSDM melalui Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) menyelenggarakan Workshop Nasional dan Pameran Produk Olahan Kelompok Binaan Penyuluh Perikanan, pada 23-25 Mei 2022.

Kegiatan yang terselenggara di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros dihadiri 337 orang Penyuluh Perikanan (PNS, CPNS, P3K dan PPB) Satminkal Maros yang berasal dari tiga provinsi.

"Workshop terlaksana guna meningkatkan kompetensi bagi para penyuluh serta mendukung terwujudnya program prioritas KKP. Kegiatan ini sendiri dirancang berdasarkan kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh perikanan di tengah tuntutan teknologi perikanan yang semakin berkembang dari masa ke masa, khususnya di era revolusi industri 4.0," paparnya.

Apalagi, saat ini KKP telah menetapkan 120 Kampung Nelayan Maju di tahun 2022. Selanjutnya tahun 2023 sejumlah 250 lokasi dan tahun 2024 rencana sejumlah 500 kampung nelayan maju.

Dengan dukungan luhkan di Satminkal BRPBAPPP Maros, sejumlah 653 orang yang terdiri 383 Penyuluh Perikanan PNS, 38 PPPK, 164 Penyuluh Perikanan Bantu, dan 101 Penyuluh Perikanan Swadaya, Nyoman optimis program prioritas KKP di wilayah kerja Satminkal Maros dapat tercapai.

"Untuk itu, penyuluh perikanan sebagai garda terdepan, dituntut untuk bekerja keras, kreatif, cerdas dan inovatif menyukseskan program prioritas KKP di lapangan," tegas Nyoman.

Ia pun berpesan kepada seluruh penyuluh perikanan untuk dapat bekerja dengan penuh integritas tinggi, berperan aktif dalam menyosialisasikan, melaksanakan kebijakan dan mengawal program KKP, hingga menjadi pemecah masalah bagi pelaku utama dan usaha kelautan dan perikanan.

Sementara itu Plt. Kepala BRPBAPPP Maros, Indra Jaya Asaad, menuturkan bahwa program prioritas KKP di wilayah kerja Satminkal BRBAPPP Maros yang memerlukan dukungan penyuluhan antara lain, kebijakan penangkapan terukur di WPPNRI 713 dan 714; pengembangan Kampung Nelayan Maju pada delapan lokasi (Bombana, Buton, Buton Selatan, Kolaka, Konawe, Konawe Selatan dan Kota Kendari); perikanan budidaya yang berorientasi ekspor udang di Kabupaten Muna, rumput laut di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan; serta pengembangan Kampung Perikanan Budidaya pada sembilan lokasi (Bone, Luwu, Pangkep, Pinrang, Takalar, Toraja Utara, Wajo, Bantaeng dan Mamuju).

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong agar kegiatan pelatihan dan penyuluhan lebih rutin dilaksanakan ke masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan sebagai upaya menambah tingkat kesejahteraan warga di berbagai daerah.

"Penyuluhan dan pelatihan harus rutin diberikan kepada masyarakat, agar masyarakat punya keahlian untuk menambah penghasilan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.

Baca juga: Menteri Trenggono dorong pelatihan rutin masyarakat sektor perikanan
Baca juga: KKP perlu lebih aktif libatkan penyuluh bantu dalam program perikanan
Baca juga: Anggota DPR: Angkat seluruh penyuluh perikanan bantu jadi PNS

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022