Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo) memastikan menara Base Tranceiver Station (BTS) 4G yang dibangun di wilayah Pegunungan Bintang, Papua, terpelihara dengan baik.

"Kami memiliki kontrak dengan para konsorsium di lapangan bahwa mereka harus tetap menjaga infrastruktur ini secara baik, tentunya melibatkan masyarakat dan pihak keamanan," ujar Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif di Davos, Swiss, saat dikonfirmasi melalui panggilan video dari Jakarta, Rabu.

Anang menjelaskan bahwa pihaknya terus memberikan literasi kepada masyarakat setempat mengenai perawatan dan pemeliharaan infrastruktur menara BTS 4G.

Baca juga: Saat wartawan video call dengan Menkominfo dari wilayah 3T Papua

Hal tersebut dinilai penting agar ketika terjadi kendala, masyarakat tidak panik dan bisa mencari tahu penyebab timbulnya kendala tersebut.

"Ini menjadi penting, perlu kita ajari bahwa jika terjadi sesuatu dengan infrastruktur ini tentu jangan kaget kalau misalnya sinyalnya tiba-tiba hilang. Ini pengalaman kami di awal, banyak masyarakat sekitar tidak paham ketika barang ini katakanlah baterainya diambil, tiba-tiba sinyalnya hilang. ini perlu kelak kami intensifkan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga," kata Anang.

Selain itu, kata dia, BAKTI Kominfo juga meminta para mitra untuk memberdayakan penduduk setempat sebagai penjaga menara BTS (site keeper). Penjaga tersebut diberi pelatihan khusus tentang tata cara merawat menara BTS 4G.

Keberadaan penjaga menara BTS 4G juga penting untuk mencegah terjadinya aksi-aksi sabotase yang mungkin dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.

"Pendekatan ini cukup efektif dalam pelaksanaan infrastruktur ini ke depan selain pendekatan kami, kerja sama kami, koordinasi kami dengan aparat keamanan untuk menjaga infrastruktur tersebut," kata Anang.

Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pegunungan Bintang Alferus Sanuari mengatakan bahwa dengan memberdayakan masyarakat setempat, potensi terjadinya kendala dalam pengoperasian menara BTS 4G bisa diminimalisir.

"Jadi kita berdayakan mereka supaya mereka merasa memiliki terhadap bangunan itu, dan mereka bisa menjaga supaya bangunan itu bisa digunakan dalam waktu yang lama," kata dia.

Pegunungan Bintang merupakan salah satu kabupaten di Papua yang masuk dalam wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).

Pada 2022, sebanyak 196 menara BTS 4G direncanakan dibangun di kabupaten dengan ibukota Oksibil itu. Adapun total usulan pembangunan menara telekomunikasi di wilayah tersebut sebanyak 261 titik.

Dari rencana pembangunan BTS 4G di 196 titik tersebut, 44 titik di antaranya tengah dalam pengerjaan. Dalam pengerjaan menara BTS 4G di Pegunungan Bintang, BAKTI Kominfo bermitra dengan konsorsium PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS) dan ZTE.

PT IBS bersama ZTE adalah pemenang tender pekerjaan Paket 4 dan Paket 5 pengadaan menara BTS 4G, di mana wilayah Pegunungan Bintang masuk dalam paket tersebut.

Saat ini, sudah ada 10 menara BTS 4G yang mengudara di kabupaten dengan semboyan Terib Tibo Semo Nirya (Mari Bangkit Membangun Bersama) itu.

Baca juga: BAKTI tak gentar bangun BTS 4G di Pegunungan Bintang

Baca juga: BAKTI Kominfo kebut pembangunan menara BTS di Pegunungan Bintang

Baca juga: BAKTI Kominfo komitmen tuntaskan pembangunan menara BTS 4G di 3T

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022