Padang Aro (ANTARA) - Sampel yang dikirim oleh Dinas Pertanian Solok Selatan, Sumatera Barat, ke Balai Veteriner Bukittinggi menyatakan  empat ekor sapi di daerah itu positif mengidap penyakit mulut dan kuku, kata pejabat pemerintah setempat.

"Iya positif (PMK)," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Solok Selatan Irwan Supriadi melalui pesan WhatsApp yang diterima di Padang Aro, Rabu.

Ia menjelaskan telah melakukan pengobatan baik sapi yang mengidap PMK atau pun sapi  lainnya yang sekandang. "Kandang juga sudah kita semprot dengan disinfektan," ujarnya.

Sebelumnya, petugas Dinas Pertanian setempat menemukan gejala PMK pada empat ekor seperti air liur berlebih serta luka dalam mulut dan kuku. Empat ekor sapi itu berada di Sungai Lambai, Kecamatan Sangir dan Sangir Balai Janggo masing-masing dua ekor.

Baca juga: Pakar duga wabah PMK imbas peningkatan kasus di Asia Tenggara

Petugas sebelumnya sudah memberikan obat serta vitamin pada sapi yang masih sehat serta memisahkan sapi yang miliki gejala PMK.

Pihaknya sudah berpesan kepada kelompok tani yang sapinya memiliki gejala PMK untuk tidak menerima tamu serta melarang sapi dari luar masuk.

Dia menyebutkan, informasi dari kelompok tani di Sungai Lambai, Kecamatan Sangir sapi yang terindikasi PMK baru dibeli di pasar Muarapanas di Kabupaten Solok.

"Sapi ini dibeli oleh kelompok sebelum surat edaran dikeluarkan Pemkab," ujarnya.

Baca juga: Tulungagung perpanjang masa penutupan pasar hewan antisipasi PMK

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022