Indonesia setidaknya bisa menjadi pemain utama di industri makanan dan mode
Bogor (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yakni mencapai 230 juta jiwa, tidak boleh hanya menjadi pasar bagi industri halal, tapi harus bisa menjadi pemain utama industri halal dunia.

"Apalagi, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pada Januari lalu, juga telah mencanangkan ekosistem Global Halal Hub sebagai Gerakan Nasional Sinergisitas Menuju Indonesia Pusat Produsen Produk Halal Dunia 2024," katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Menurut Bamsoet, panggilan akrabnya, laporan State of Global Islamic Economy Report 2020-2021 memprediksi tingkat konsumsi pangan halal dunia naik dari 1,17 triliun dollar AS pada 2019 menjadi 1,38 triliun dollar AS pada 2024.

Sementara, konsumsi mode muslim dan muslimah juga diprediksi akan meningkat dari 277 miliar dolar AS menjadi 311 miliar dolar AS.

"Peningkatan itu tidak hanya terjadi di negara-negara mayoritas penduduk Muslim seperti Timur Tengah, juga negara-negara mayoritas non-Muslim lainnya, seperti di Eropa. Konsumen non-Muslim juga meyakini keberadaan label halal tidak hanya terkait agama, tetapi juga terkait kebersihan dan keamanan produk," katanya.

Bamsoet yang sebelumnya menerima kunjungan pengurus Yayasan Al Muttaqien Care di Jakarta, memuji langkah yayasan tersebut dalam berupaya membantu memudahkan pendataan dan verifikasi bagi 10 juta UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal secara gratis dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

"Bantuan dari Yayasan Al Muttaqien Care ini dengan menghadirkan platform digital temanQu, untuk menghimpun data lebih cepat dan akurat, sebagai bagian dari keterlibatan yayasan menjadi mitra kerja strategis BPJPH," ujarnya.

Menurut Bamsoet, pemberian sertifikat halal secara gratis kepada 10 juta UMKM merupakan wujud kepedulian Pemerintahan Presiden Joko Widodo terhadap kemajuan UMKM Indonesia agar bisa menjadi pemain utama dalam industri pasar halal dunia.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menambahkan produk halal ekonomi syariah dunia antara lain ada enam jenis yaitu makanan, mode, pariwisata, kosmetik dan farmasi, energi baru dan terbarukan, serta keuangan syariah.

"Indonesia setidaknya bisa menjadi pemain utama di industri makanan dan mode," katanya.

Menurut dia, berdasarkan kajian Bank Indonesia, industri makanan dan mode muslim, bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari petani, pesantren, hingga perusahaan besar.

"Industri ini memiliki mata rantai panjang sehingga memberikan nilai tambah ekonomi yang lebih besar," katanya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR bangga produk lokal upaya bangun kemandirian bangsa
Baca juga: MPR-ICMI sepakat perkuat solidaritas kebangsaan
Baca juga: Ketua MPR: Terapkan nilai-nilai Pancasila di segala aspek kehidupan

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022