Beberapa analis dari perusahaan internasional memandang pelemahan dolar sebagai aksi dari ambil untung kenaikan dolar sebelumnya
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore, seiring berlanjutnya pelemahan dolar AS.

Rupiah ditutup menguat 43 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp14.618 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.661 per dolar AS.

"Beberapa analis dari perusahaan internasional memandang pelemahan dolar sebagai aksi dari ambil untung kenaikan dolar sebelumnya," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Kendati demikian, turunnya dolar AS belum mengindikasikan pelemahan untuk jangka panjang karena sentimen kenaikan suku bunga pada beberapa bulan ke depan dari The Fed, walau beberapa anggota The Fed menyebutkan target suku bunga yang lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya.

Dolar AS sudah mencatat penguatan stabil sejak isu kenaikan suku bunga The Fed dan pengakhiran stimulus moneter The Fed pada Mei 2021 lalu.

Setelah mencatat level 105 pada 13 Mei 2022, indeks dolar AS nampak bergerak turun, dan mulai dirundung aksi ambil untung setelah The Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 0,5 persen, seperti ekspektasi mayoritas pasar.

Sementara itu, kondisi perang di Eropa Timur dan kondisi ekonomi yang melemah secara global dapat menjadi penopang minat beli dolar AS oleh pelaku pasar.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.651 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.611 per dolar AS hingga Rp14.665 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp14.645 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.653 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah dibuka menguat usai BI tahan suku bunga acuan
Baca juga: BI: Aliran modal asing keluar capai 1,2 miliar dolar AS
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, ditopang BI tahan suku bunga acuan

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022