Penyintas COVID-19 berisiko dua kali lebih besar mengalami emboli paru atau penyakit pernapasan
Los Angeles (ANTARA) - Sekitar satu dari lima orang dewasa berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat (AS) mengalami kondisi kesehatan yang kemungkinan berkaitan dengan penyakit COVID-19 yang sebelumnya mereka derita, menurut studi baru di negara tersebut.

Saat semakin banyak orang terpapar dan terjangkit SARS-CoV-2, laporan terkait pasien yang mengalami gejala tetap atau disfungsi organ pasca-COVID-19 akut dan mengalami kondisi pasca-COVID tercatat meningkat, sebut studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention/CDC) AS yang dipublikasikan pada Selasa (24/5) itu.

Gejala-gejala ini umumnya disebut sebagai "Long COVID", berdampak terhadap sejumlah sistem dan meliputi kardiovaskular, paru-paru, hematologi, ginjal, endokrin, pencernaan, muskuloskeletal, saraf, serta tanda dan gejala psikiatri, menurut CDC.

Penyintas COVID-19 berisiko dua kali lebih besar mengalami emboli paru atau penyakit pernapasan, menurut studi tersebut.

Satu dari lima penyintas COVID-19 berusia 18 sampai 64 tahun dan satu dari empat penyintas berusia di atas 65 tahun mengalami sedikitnya satu kondisi insiden yang kemungkinan berkaitan dengan COVID-19 yang diderita sebelumnya, menurut studi itu.

Penerapan strategi pencegahan COVID-19, serta penilaian rutin terhadap kondisi pasca-COVID di kalangan penyintas COVID-19, sangat penting untuk menurunkan tingkat insiden dan dampak kondisi pasca-COVID, terutama di kalangan orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun, sebut CDC.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022