Jakarta (ANTARA) - Ceylon Petroleum Corporation (CPC), perusahaan minyak milik pemerintah Sri Lanka, kembali menaikkan harga bahan bakar pada Selasa (24/5) pagi waktu setempat akibat kelangkaan bahan bakar yang berkepanjangan di negara itu.

Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera menyampaikan bahwa rapat kabinet para menteri pada Senin (23/5) malam menyepakati formula harga bahan bakar terbaru dan harga-harga akan dinaikkan berdasarkan formula tersebut.

Dengan kenaikan harga terakhir, harga per liter bensin beroktan 92 naik 82 rupee Sri Lanka (1 rupee = Rp40) menjadi 420 rupee, sedangkan satu liter bensin beroktan 95 naik 77 rupee menjadi 450 rupee.

Sementara itu, harga per liter bahan bakar diesel kendaraan naik 111 rupee menjadi 400 rupee, dan satu liter super diesel naik 116 rupee menjadi 445 rupee.
 
   Distributor bahan bakar utama lainnya, Lanka IOC, juga mengumumkan pihaknya akan menaikkan harga untuk menyesuaikan harga CPC


Sri Lanka menghadapi kekurangan devisa yang parah hingga menyebabkan kelangkaan energi selama beberapa bulan terakhir.

Kepolisian Sri Lanka telah memulai operasi penggerebekan di seluruh negara kepulauan tersebut untuk menangkap siapa pun yang menimbun solar atau bensin untuk dijual kembali. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022