Badung (ANTARA) - Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menekankan pentingnya modalitas sosial dalam upaya membangun resiliensi menghadapi bencana.

"Kekuatan atau modalitas sosial menjadi penting untuk kita memperkuat. Dunia bisa belajar dari kita, tidak harus modalitas yang sangat tinggi, tapi modalitas sosial yang akan menjadi penting untuk mewujudkan resiliensi yang berkelanjutan," katanya di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Kamis.

"Resiliensi yang berkelanjutan menjadi penting untuk bagaimana kita, dinamika resiliensi itu tetap berlanjut untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, juga bagaimana mencapai Sendai Framework (Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana)," kata dia.

Dia mengemukakan perlunya membangun kesadaran kolektif masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk berpartisipasi dalam upaya pengurangan risiko, mitigasi, dan penanggulangan bencana.

"Saya rasa momentum GPDRR ini dunia bisa melihat Indonesia dengan modalitas sosial yang mungkin belum tentu di negara lain ada seperti gotong royong," katanya.

Ia mencontohkan, kekuatan modal sosial antara lain terlihat pada bagaimana masyarakat Indonesia ikut aktif terlibat dalam berbagai upaya pencegahan dan penanganan dampak pandemi COVID-19.

Raditya juga menyampaikan perlunya menanamkan pemahaman mengenai konsep pembangunan resiliensi secara berkelanjutan dalam menghadapi risiko bencana yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada pembukaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada aparat pemerintahan hingga masyarakat tingkat akar rumput.

Konsep pembangunan resiliensi berkelanjutan mencakup penguatan kelembagaan; investasi dalam sains, teknologi, dan inovasi; pembangunan infrastruktur yang tangguh bencana; serta penerapan kesepakatan global mengenai upaya pengurangan risiko bencana seperti Kerangka Kerja Sendai dan Kesepakatan Paris.

Baca juga:
Indonesia tawarkan empat konsep resiliensi berkelanjutan kebencanaan
Presiden tinjau Rumah Resiliensi Indonesia

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022