Atambua (ANTARA) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Leste Markas Besar TNI secara rutin mengelar pengobatan dan pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi warga yang ada di kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste.

"Kegiatan sosial untuk menjangkau masyarakat memang menjadi salah satu program kami serta menjadi salah satu tugas pokok dari Satgas Pamtas RI-RDTL, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan seperti pengobatan gratis," kata Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Leste Markas Besar TNI, Letnan Kolonel Infantri Andi Lulianto, di Atambua, NTT, Jumat.

Baca juga: Satgas Pamtas dan polisi perbatasan Timor Leste gelar patroli bersama

Ia menjelaskan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat perbatasan, mereka memberikan pelayanan kesehatan dari rumah ke rumah.

Pemeriksaan kesehatan oleh mereka meliputi alergi, pemeriksaan kesehatan para lansia dan masyarakat lain. Tentunya, ujar dia, juga masyarakat yang diperiksa adalah warga perbatasan yang sulit mempunyai akses ke wilayah perkotaan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Baca juga: Menjaga patok batas RI-Timor Leste

Ia mengatakan, saat pandemi Covid-19, mereka juga ikut membantu pemerintah mensukseskan program vaksinasi COVID-19 kepada warga di daerah perbatasan.

"Beberapa waktu lalu sempat ada vaksinasi Covid-19, kita gandeng pihak kesehatan dari Kabupaten Malaka, Kabupaten TTU, dan Kabupaten Belu turun ke lokasi masyarakat di kawasan perbatasan untuk vaksinasi," kata dia.

Baca juga: Kisah para pengawal perbatasan RI-Timor Leste

Lebih lanjut, kata dia, selain pengobatan secara gratis, kegiatan menjangkau masyarakat juga dilakukan dengan cara lain yakni dalam hal peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat di perbatasan.

Seperti dalam hal ketahanan pangan, personel satuan tugas itu membantu panen padi bersama, serta pelatihan untuk meningkatkan tanaman produksi.

Baca juga: Puluhan patok batas negara RI-Timor Leste hilang

"Kita juga tingkatkan perekonomian masyarakat dengan cara membantu mengolah pisang menjadi pisang kripik atau kripik singkong untuk kemudian dijual di pasar agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," kata dia, yang juga komandan Batalion Infantri 743/PSY.

Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL di NTT bantu evakuasi sekolah runtuh

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022