Jakarta (ANTARA) - Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA) terus berupaya mendorong kompetensi Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) guna mendukung tata kelola perusahaan yang baik.

Ketua Umum ICSA Katharine Grace dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya punya misi untuk meletakkan dan menciptakan standardisasi profesi Sekretaris Perusahaan, mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan dengan standard tata kelola internasional serta mendorong kemajuan pasar modal Indonesia.

"ICSA sangat serius dalam hal memberikan edukasi bagi setiap Corporate Secretary, keseriusan ini ditunjukkan dengan dibentuknya wadah khusus bagi pengembangan edukasi yaitu ICSA Academy pada 2018," katanya.

ICSA Academy, lanjut Grace, berfokus untuk mengembangkan kompetensi Sekretaris Perusahaan yang fokus pada pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap (knowledge, skills and attitude).

"Kami berharap Corporate Secretary di Indonesia akan menjadi profesi yang semakin berbobot dan penting bagi dunia usaha serta pasar modal Indonesia," katanya.

Sekretaris Perusahaan dituntut untuk mampu mengetahui banyak pengetahuan seperti hukum, keuangan, tata kelola perusahaan, hubungan dengan media, hubungan dengan investor, pemangku kepentingan serta lainnya. Yang paling utama, Sekretaris Perusahaan dituntut mampu berkomunikasi dengan efektif.

Grace mengatakan ICSA pun rutin menggelar pelatihan dengan regulator dan Self-Regulatory Organization (SRO) untuk memperdalam pengetahuan Sekretaris Perusahaan soal regulasi yang perlu diketahui oleh emiten sehingga tata kelola perusahaan yang baik bisa tercapai.

Hingga Mei 2022, ICSA yang merupakan satu-satunya asosiasi sekretaris perusahaan itu telah memiliki 400 anggota yang merupakan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) ataupun pejabat yang terkait fungsi tersebut. ICSA sendiri berdiri sejak 2008 lalu.

Sebagaimana Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, peran Sekretaris Perusahaan yakni dalam rangka mendorong kinerja emiten/perusahaan publik demi penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

Menurut Grace, idealnya semua Sekretaris Perusahaan di perusahaan publik menjadi anggota ICSA agar ada ukuran yang akurat terkait kompetensi profesi tersebut.

"Keanggotaan emiten itu kan sekitar 600-700 saat ini. Anggota kami sudah hampir 400. Itu artinya sudah lebih dari 50 persen. Kami menargetkan pada akhir 2022 anggota ICSA bisa mencapai 60-65 persen dari total emiten yang ada, yaitu sekitar 450 anggota. Makanya kami mendorongnya dengan memberi banyak seminar, workshop, untuk menstimulasi mereka menjadi anggota ICSA," kata Grace yang juga Sekretaris Perusahaan Bank Permata itu.
 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022