Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan perempuan berhasil mengembangkan sebagian besar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) karena mengimplementasikan pendekatan kelompok.

"Istilah di BI adalah klusterisasi dan korporatisasi UMKM. Perempuan sangat mudah untuk melakukan pendekatan ini, apakah kelompok di desa, di kecamatan, di wilayah-wilayah lebih mudah dibentuk perempuan," kata Perry dalam webinar "Pemberdayaan UMKM Perempuan untuk Inklusi Keuangan", Jumat. Menurutnya pengelompokan UMKM ke dalam sub sektor yang sama membuat program-program pengembangan UMKM lebih mudah dijalankan.

Saat ini BI membina hampir 2 ribu UMKM yang berasal dari seluruh Indonesia dengan memberikan pelatihan untuk pengembangan sekaligus akses ke pasar luar negeri. Selain klusterisasi, UMKM perempuan juga lebih mudah berkembang karena bersedia beradaptasi dengan meningkatkan kapasitas usaha mereka.

Hal ini termasuk melalui penggunaan platform digital untuk memasarkan produk dan mengelola transaksi keuangan mereka. "QRIS sekarang sudah tersambung dengan sekitar 17,2 juta UMKM, dan ada juga UMKM yang memiliki kemampuan menggunakan BI-Fast atau digitalisasi di bidang sistem bayar," katanya.

UMKM perempuan juga berkembang karena mereka memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan inovasi."UMKM perempuan binaan BI tidak hanya mampu beradaptasi dalam bidang produksi, tapi mereka juga berinovasi dalam berkreasi, misalnya dengan mencari motif baru untuk pakaian yang mereka produksi," katanya. Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 sebesar 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia yang berjumlah sekitar 65 juta dikelola oleh perempuan.

Baca juga: Menteri PPPA apresiasi perempuan pelaku UMKM berdayakan disabilitas

Baca juga: Side event G20 Empower bahas peran UMKM perempuan dorong ekonomi


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022