London (ANTARA) - Dolar menuju penurunan mingguan terbesar dalam hampir empat bulan pada Jumat, karena para pedagang menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve di tengah tanda-tanda bank sentral AS mungkin memperlambat atau bahkan menghentikan siklus pengetatannya di paruh kedua tahun ini.

Penurunan berbasis luas dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS, data ekonomi yang lemah dan komentar hati-hati oleh beberapa pembuat kebijakan Fed termasuk Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic minggu ini telah meningkatkan prospek bahwa kenaikan dolar yang didasarkan pada kenaikan suku bunga agresif mungkin telah dihentikan untuk saat ini.

"Spekulasi tentatif pasar tentang jeda dalam siklus pengetatan Fed pada September pasti berkontribusi untuk menjaga dolar tetap lemah," kata ahli strategi ING.

Baca juga: Dolar jatuh ke terendah 1 bulan, taruhan kenaikan suku bunga Fed reda

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, turun serendah 101,43 untuk pertama kalinya sejak 25 April. Pada basis mingguan turun 1,3 persen, penurunan mingguan terbesar sejak minggu pertama Februari.

Indek dolar mencapai puncak hampir dua dekade di atas 105 awal bulan ini tetapi telah mundur sejak itu, karena data ekonomi melemah. Indeks kejutan ekonomi Citigroup untuk Amerika Serikat telah jatuh ke level terendah sejak September 2021.

Risalah dari pertemuan Fed Mei minggu ini menunjukkan sebagian besar peserta percaya kenaikan 50 basis poin akan sesuai pada pertemuan kebijakan Juni dan Juli, tetapi banyak yang berpikir besar kenaikan awal akan memungkinkan ruang untuk berhenti di akhir tahun untuk menilai efek dari pengetatan kebijakan itu.

Baca juga: Pejabat Fed: Kami tak dapat terima begitu saja status global dolar AS

Penerima manfaat utama dari penurunan dolar adalah euro tetapi momentum itu juga terhenti karena investor percaya banyak kenaikan suku bunga yang diharapkan dari Bank Sentral Eropa sudah dimasukkan ke level saat ini.

Terhadap unit AS, mata uang tunggal naik ke level tertinggi dalam sebulan di 1,0765 dolar AS. Sterling kokoh di 1,2666 dolar AS.

Sentimen risiko yang lebih baik tidak membantu bitcoin, yang tergelincir 1,62 persen menjadi sekitar 28.710 dolar AS, melanjutkan penurunan bertahap minggu ini dari level 30,000 dolar AS yang penting secara psikologis.

Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko menguat 0,6 persen menjadi 0,7142 dolar AS, sementara dolar Selandia Baru melonjak 0,65 persen menjadi 0,6520 dolar AS.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022