Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari Ecological Oberservation and Wetlands Conservation (ECOTON) Eka Chlara Budiarti mengatakan puntung rokok berkontribusi besar terhadap sampah yang ditemukan di pesisir yang berdampak terhadap lingkungan, mengingat kandungan bahan kimia di dalamnya.

"Temuan di pesisir Mediterania yang melaporkan bahwa setidaknya 2 juta puntung rokok ditemukan, lebih banyak dibandingkan sampah jenis lain," kata Chlara, dalam diskusi virtual tentang dampak lingkungan industri tembakau, yang diikuti dari Jakarta, Jumat.

Menurutnya, jumlah limbah puntung rokok itu melebihi sampah kantong plastik, tutup botol dan sachet yang ditemukan.

Hal itu tidak mengherankan, katanya, karena konsumsi rata-rata harian perokok bisa mencapai 10-13 batang per hari. Dari perkiraan itu, dapat menghasilkan limbah sekitar 5,6 triliun puntung rokok atau setara 845.000 ton yang dibuang setiap tahunnya di seluruh dunia.

Jumlah itu diperkirakan akan meningkat 50 persen hingga 2025.

Dia mengingatkan dampak lingkungan dari limbah puntung rokok tidak hanya akibat bentuk fisiknya, tapi juga kandungan bahan kimia yang ada di dalamnya.

"Zat kimia yang tersisa yang ada di rokok itu masih ada di dalam filter tersebut dan itu juga mengandung beberapa senyawa yang biasanya berada di dalam rokok utuh, seperti logam berat, tar lalu senyawa kimia lainnya," ujarnya.

Dia mengatakan sekitar 7.800 ton bahan kimia yang terkandung dalam rokok dapat lepas ke lingkungan setiap tahunnya. Selain itu, satu puntung rokok dapat mencemari 1.000 liter air.

"Bahkan ada penelitian yang menggunakan puntung rokok berusia lima tahun yang masih berpengaruh dalam mencemari lingkungan dan itu berpengaruh ketika dimasukkan ke perairan," ujar Chlara.

Menurut dia bocornya limbah puntung rokok ke perairan dikhawatirkan dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem yang ada.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022