Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melakukan edukasi keuangan dan perbankan kepada para guru dari enam daerah di Indonesia yang sebelumnya telah dipilih menjadi pilot project.

"Saya kira apa yang sudah kita capai sampai sekarang adalah suatu langkah yang besar artinya, kita sudah melakukan pembelajaran terhadap para guru, sehingga saat mereka kembali ke daerah diharapkan dapat memberikan pembelajaran pula kepada anak didik serta masyarakat setempat," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di gedung BI Jakarta, Kamis.

Menurutnya, program edukasi keuangan dan perbankan ini merupakan jangka panjang dan diharapkan secara perlahan-lahan bisa menumbuhkan kebiasaan masyarakat sehingga Indonesia bisa menjadi bangsa yang masyarakatnya memiliki budaya gemar menabung dan familiar dengan lembaga keuangan.

Dalam upaya memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat, khususnya siswa sekolah, BI dan Kemdikbud juga memberikan alat bantu ajar dan media ekstrakurikuler dalam rangka mendukung pelaksanaan integrasi edukasi keuangan kedalam mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk siswa tingkat SD dan SMP.

"Kami berharap dengan tersedianya alat bantu ajar dan media ekstrakurikuler maka pengenalan mengenai edukasi keuangan dan perbankan dapat diterima anak didik dengan rasa senang dan menumbuhkan kreativitas ke depan," ujar Darmin.

Dijelaskannya, alat bantu ini berguna untuk menjelaskan mengenai uang, bilyet, formulir bank, buku saku, dan lembar kerja siswa. Dalam mendesain alat bantu itu, BI menggandeng Rumah Cerdas Kak Seto dan Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat Bidang Perbankan.

Tidak hanya memberi alat bantu, BI pun melakukan integrasi kurikulum yang sudah diterapkan untuk enam daerah pilot project yakni Makassar, Banjarmasin, Medan, Bandung, Semarang dan Surabaya. Untuk mewujudkan itu, BIA bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia-Bandung dan Kemendikbudnas.

"Kami berharap perbankan bisa menyalurkan dana CSR untuk program khusus pelaksanaan edukasi keuangan kepada siswa sekolah. Dengan begitu, para siswa tersebut bisa lebih mengetahui manfaatnya, memahami risikonya dan memerhatikan biaya dari suatu produk perbankan," katanya.

(ANT-135/B012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011