Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memantau bibit siklon tropis 92S di dalam wilayah pemantauan Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta meski berpotensi rendah menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan tapi berdampak dalam intensitas hujan sedang hingga lebat di Bengkulu dan wilayah Pulau Jawa.

Dalam keterangan tertulis BMKG yang diterima di Jakarta, Sabtu, Sub Koordinator Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra mengatakan bibit siklon tropis terpantau di Samudra Hindia barat daya Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1007,8 milibar.

"Berdasarkan model NWP dalam 48 jam ke depan menunjukkan bibit 92S akan sedikit meningkat intensitasnya seiring pergerakannya ke arah tenggara. Potensi sistem ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," ujarnya.

Namun, keberadaan bibit siklon tropis 92S akan memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan.

Baca juga: Waspadai dampak tak langsung bibit siklon tropis 92W di Laut Filipina

Baca juga: Dua bibit siklon tropis berdampak tak langsung hujan sedang-lebat


Menurutnya, beberapa dampaknya seperti hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah provinsi Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Jawa Timur.

Dampak lain adalah angin kencang dengan kecepatan di atas 25 knot berpotensi terjadi di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten dan Jawa Barat.

Tinggi gelombang akan mencapai sekitar 1,25-2,5 meter di Selat Sunda bagian utara dan 2,5-4 meter di Samudra Hindia barat Lampung hingga Selatan Jawa Barat, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan serta perairan selatan Banten dan Jawa Barat.

Baca juga: Siklon Tropis Charlotte menjauh, hujan lebat di sebagian wilayah
Baca juga: BMKG: Bibit siklon tropis sebabkan hujan lebat di sejumlah daerah

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022