Jakarta (ANTARA) - Tim SAR yang dipimpin Kepolisian Maritim Bern masih belum menemukan putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (23), dalam pencarian hari ketiga, Sabtu.

Dalam proses pencarian tersebut, tim SAR menerjunkan tim penyelam pada titik-titik yang dapat diakses di sepanjang sungai Aare. Tim SAR juga kembali menerbangkan drone surveilance yang terbang rendah di sepanjang tepian sungai, menurut rilis pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss, yang diperoleh Antara, Jakarta, Minggu pagi.

Upaya pencarian di hari ketiga tersebut lebih diintensifkan di beberapa titik yang dinilai krusial di wilayah sungai Aare.

Ridwan Kamil dan istri, Atalia, bertemu dengan Kepala Polisi Maritim, Urs Käller, dan Kepala Polisi Regional, Thomas Müller, untuk mendengarkan informasi terbaru terkait proses pencarian sejauh ini.


Baca juga: Keluarga kabarkan kondisi Ridwan Kamil di Swiss baik


Namun demikian, hingga Sabtu sore, pencarian belum memperoleh hasil yang diharapkan.

Rencana pencarian hari keempat pada Minggu (29/5) akan difokuskan pada area di antara dua pintu air terdekat lokasi terakhir terlihatnya Eril, yaitu Schwellenmaetelli dan Engehalde.


Baca juga: Pencarian anak Ridwan Kamil di Swiss gunakan drone

Metode pencarian pada hari keempat akan menggunakan perahu dan sensor yang mampu mendeteksi hingga kedalaman 3 meter.

KBRI mendapatkan kabar hilangnya Emmeril atau Eril di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada Kamis (26/5) pukul 11.24 waktu setempat. Upaya pencarian oleh tim SAR melibatkan unsur Polisi, Polisi Maritim, dan Pemadam Kebakaran sebagai pilot drone.

Pada hari kedua, Jumat (27/5), tim SAR memperluas jangkauan area deteksi. Wilayah yang diperiksa pada hari kedua mencapai 17 KM area sungai Aare, yakni dari Jembatan Tiefenau hingga pintu air Wohlensee. Tim SAR menurunkan penyelam untuk memulai pencarian bawah air.


Baca juga: "Yellow Notice" anak Ridwan Kamil, dinilai bentuk kehadiran negara


Baca juga: Eril putra Ridwan Kamil sempat teriak "help" sebelum terseret arus

Pewarta: Katriana
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022