Pameran ini sangat mendidik, dan saya menikmati pertunjukan tari. Ini benar-benar indah dan mewakili latar belakang multikultural
Jakarta (ANTARA) - Jaringan Diaspora Indonesia (Indonesian Diaspora Network/IDN) Victoria menggelar pameran sejarah untuk mengingat peran diaspora Indonesia dan dukungan Australia terhadap perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaannya melawan upaya Belanda untuk menjajah kembali antara 1945-1950.

"Secara pribadi, pameran ini bermakna. Isi sejarah dalam pameran sangat sedikit diketahui oleh banyak orang, bahwa hubungan antara Indonesia dan Australia dapat ditelusuri jauh ke belakang sebelum era modern," kata Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Melbourne, Kuncoro Giri Waseso, saat secara resmi membuka pameran, Jumat, sebagaimana dikutip ANTARA, Jakarta, Minggu.

Konjen Kuncoro mengatakan bahwa pameran tersebut penting untuk mendidik masyarakat tentang sejarah yang terlupakan.

Sementara Wakil Ketua Komisi Multikultural Victoria, Bwe Thay, yang juga hadir dalam pameran tersebut, mendorong semua orang untuk datang karena pameran tersebut sangat mendidik.

Baca juga: Siswa tentara Australia kunjungi KBRI, kenali budaya Indonesia

"Pameran ini sangat mendidik, dan saya menikmati pertunjukan tari. Ini benar-benar indah dan mewakili latar belakang multikultural," katanya.

Pameran tersebut disebutkan antara lain menampilkan korespondensi antara Presiden Indonesia Soekarno dan Perdana Menteri Australia. Pameran tersebut juga memamerkan sejumlah foto, dokumen historiografi visual, cerita pribadi dan bahan arsip.

Akan ada juga pemutaran film Indonesia Calling (1946) yang disutradarai oleh Joris Ivens. Film dokumenter itu mengeksplorasi penolakan pelaut dan pekerja tepi laut untuk melayani kapal Belanda yang dikenal sebagai Armada Hitam, yang berisi senjata dan amunisi yang akan dibawa untuk menyerang Indonesia. Pameran tersebut juga dilengkapi dengan storytelling corner dan pertunjukan budaya.

Kegiatan pameran terbuka bagi umum selama tiga hari, 27-29 Mei 2022, dan mudah diakses karena lokasi Immigration Museum berada di pusat kota Melbourne.

Pameran tersebut disebutkan dibanjiri oleh masyarakat Indonesia dan Australia, masyarakat diaspora, friends of Indonesia, serta mahasiswa dan pelajar Australia yang belajar tentang Indonesia.

Adapun IDN Victoria (IDN VIC) merupakan sebuah organisasi nirlaba untuk semua Diaspora Indonesia di Victoria, Australia. Sebagai bagian dari jaringan global, IDN VIC menyediakan suara dan media bagi komunitas yang peduli dengan pembangunan Indonesia dan menyalurkan aspirasi diaspora Indonesia untuk merangkul multikulturalisme Australia.

Baca juga: Serupa tapi tak sama, "Kebijakan Indonesia" di bawah PM Albo
Baca juga: Sandiaga: Indonesia dan Australia berpotensi kerja sama di bidang film

Pewarta: Katriana
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022