Semarang (ANTARA News) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang saat ini mulai menerapkan pengelompokan atau zonasi penghijauan di antaranya berdasarkan jalan dan wilayah.

"Untuk Jalan Pemuda misalnya jenis pohon yang ditanam adalah pohon asem, sementara di Jalan Pahlawan khusus pohon trembesi dan Jalan Pandanaran untuk pohon sono dan spathodea," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang Muthohar di Semarang, Senin.

Muthohar menambahkan untuk penghijauan tersebut misalnya di Jalan Pemuda telah diganti dengan pohon asem baru, bahkan di halaman Balai Kota juga ditanami sejumlah pohon asem.

"Pohon yang ditanam sudah tinggi dan sudah berhasil tumbuh ya mudah-mudahan tidak mati," katanya.

Untuk daerah di kawasan Kampungkali atau Jalan Kartini yang saat ini masih banyak pohon angsana, secara berlahan akan diganti dengan pohon trembesi.

"Selama ini banyak digunakan pohon angsana, karena pohon angsana dapat tahan di dua musim baik hujan maupun kemarau," katanya.

Selain itu, daun pohon angsana banyak sehingga rindang dan tidak mudah mati. Akan tetapi dahannya yang mudah patah, sehingga perlu diganti.

Muthohar menambahkan untuk daerah yang berada di daerah pinggiran, juga akan mendapat perhatian dari pemerintah yakni dengan penanaman pohaon yang lebih keras seperti mahoni.

Dalam kesempatan tersebut, Muthohar menambahkan bahwa untuk bekas Pasar Rejomulyo atau yang dikenal Pasar Kobong nantinya akan dijadikan hutan kota.

"APBD Kota Semarang Tahun 2012 sudah menganggarkan untuk pembuatan detail engineering design (DED)," katanya.

Sementara untuk pelaksanaan penanaman pohon yang diharapkan sebagai daerah resapan di kawasan Semarang bagian bawah tersebut belum ditetapkan.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012