Keputusan ini tidak memiliki konsekuensi untuk pasokan fisik gas ke rumah tangga Belanda.
Den Haag (ANTARA) - Perusahaan energi Rusia Gazprom akan menghentikan pasokan gasnya ke Belanda mulai Selasa setelah Belanda menolak membayar dalam rubel, kata perusahaan gas Belanda, GasTerra, Senin (30/5/2022).

Penghentian berarti bahwa 2 miliar meter kubik gas yang dikontrakkan dengan Gazprom tidak akan dikirim dari 31 Mei hingga 30 September, kata GasTerra dalam siaran pers.

Pasokan yang hilang adalah sekitar 5 persen dari konsumsi gas tahunan di Belanda, menurut laporan media lokal.

“GasTerra sudah mengantisipasinya dengan membeli gas dari provider lain,” kata perusahaan Belanda yang sebagian sahamnya dimiliki pemerintah Belanda itu.

Baca juga: Rusia incar mekanisme gas-untuk-rubel buat bayar Eurobond

"Pasar gas Eropa sangat terintegrasi dan luas," katanya, menambahkan bahwa "tidak mungkin untuk memprediksi" bagaimana pasokan yang hilang akan mempengaruhi situasi penawaran dan permintaan dan "apakah pasar Eropa dapat menyerap hilangnya pasokan ini tanpa konsekuensi serius."

Menteri Energi Belanda Rob Jetten menulis di Twitter bahwa pemerintah memahami keputusan GasTerra untuk tidak mematuhi persyaratan pembayaran Gazprom.

"Keputusan ini tidak memiliki konsekuensi untuk pasokan fisik gas ke rumah tangga Belanda," kata menteri.

Baca juga: EU siapkan rencana hadapi penghentian pasokan gas dari Rusia

Pada April, pemerintah Belanda mengumumkan rencana untuk sepenuhnya mengakhiri pembelian gas Rusia pada akhir tahun 2022. Dikatakan akan mencoba untuk mencapai tujuan ini dengan berfokus pada konservasi energi, energi terbarukan dan lebih banyak impor dari negara lain.

Belanda mendapat sekitar 15 persen pasokan gasnya dari Rusia.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022