London (ANTARA) - Sebuah kapal telah meninggalkan pelabuhan Mariupol, Ukraina, untuk pertama kalinya sejak Rusia merebut kota itu dan berlayar menuju Rusia dengan muatan logam, kata pemimpin kelompok separatis pro-Rusia di wilayah Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina, Selasa (31/5).

Ukraina mengatakan pengiriman logam ke Rusia itu sama dengan penjarahan.

Perebutan Mariupol memberi Moskow akses darat yang menghubungkan daratan Rusia dan wilayah separatis dengan Krimea yang dicaplok Rusia, sehingga memicu penjarahan.

“Hari ini 2.500 ton gulungan baja meninggalkan pelabuhan Mariupol. Kapal itu menuju kota Rostov di Rusia,” tulis Denis Pushilin, pemimpin Republik Rakyat Donetsk yang memerdekakan diri, di aplikasi pesan Telegram.

Rusia menguasai Mariupol secara penuh awal bulan ini setelah lebih dari 2.400 petempur Ukraina di pabrik baja Azovstal yang dikepung, menyerah kepada pasukan Rusia.

Rusia mengatakan pekan ini pelabuhan itu sudah dibersihkan dari ranjau dan dibuka kembali bagi kapal-kapal komersial.

Sumber: Reuters

Baca juga: Putin dan Erdogan bahas situasi di Ukraina via telepon
Baca juga: Pasukan Rusia terus bergerak ke Sivierodonetsk di Ukraina
Baca juga: Ukraina terima rudal Harpoon dan meriam howitzer dari Denmark, AS


Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022