Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Advokasi dan Kemitraan pada Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Sakri Sabatmaja mengatakan restoran menjadi tempat dengan paparan asap rokok tertinggi pada perokok pasif.

"Persentase tertinggi lokasi terjadinya paparan asap rokok pada perokok pasif di tahun 2011 maupun di tahun 2021 adalah di restoran/ rumah makan," kata Sakri dalam Diskusi HAM Nasional bertajuk "Peluang Mencari Figur Anggota Komisioner Komnas HAM RI yang Pro Kesehatan Publik dan Pengendalian Tembakau" yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Sakri menyebut berdasarkan hasil survei The Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, paparan asap rokok di restoran pada 2021 mengalami penurunan bila dibandingkan 2011 yakni menjadi 74,2 persen dari sebelumnya 85,4 persen.

Baca juga: Jaga kualitas udara dari paparan asap rokok di dalam rumah

Tak hanya di restoran, paparan asap rokok di berbagai lokasi mengalami penurunan signifikan.

"Secara keseluruhan, paparan asap rokok tahun 2021 di rumah, tempat kerja dan fasilitas publik, seperti transportasi umum, gedung pemerintahan dan fasilitas kesehatan mengalami penurunan signifikan dibandingkan pada tahun 2011," katanya.

Rumah menjadi lokasi paparan asap rokok tertinggi kedua yaitu sebesar 78,4 persen di tahun 2011 dan mengalami penurunan signifikan di tahun 2021 sebesar 59,3 persen.

Penurunan paparan asap rokok paling besar terjadi pada transportasi publik yang sebelumnya di tahun 2011 sebesar 70 persen menjadi 40,5 persen di tahun 2021.

Sementara paparan asap rokok di tempat kerja juga menurun dari 51,3 persen pada 2011 menjadi 44,8 persen pada 2021.

Kemudian prevalensi paparan asap rokok di fasilitas pelayanan kesehatan dan gedung atau kantor pemerintah masing-masing adalah 14,2 persen dan 51,4 persen selama 2021.

Baca juga: WITT Jatim ingatkan orang tua lindungi anak dari paparan asap rokok
Baca juga: PDPI nyatakan asap rokok jadi faktor utama terjadinya penyakit paru
Baca juga: Dokter Paru: Asap rokok turunkan imunitas
Baca juga: SFJ nilai larangan iklan rokok di DKI untuk kendalikan perokok pemula

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022