Kediri (ANTARA) - Kementerian Kesehatan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur karena berhasil bebas dari penyakit frambusia sejak 2008.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengemukakan data dari Kemenkes ada 47 kabupaten/kota yang telah memenuhi persyaratan bebas frambusia, termasuk Kota Kediri.

"Saya ucapkan selamat kepada daerah yang sudah mendapatkan sertifikat dan penghargaan. Semoga bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang belum mencapai eleminasi kusta dan eradikasi frambusia," kata dia dalam rilis yang diterima di Kediri, Selasa.

Ia mengatakan daerah penerima sertifikat bebas frambusia merupakan daerah yang sudah melewati beberapa tahapan untuk mendapatkan sertifikat frambusia.

"Yang pertama kabupaten/kota telah membuktikan bahwa tidak ditemukan kasus frambusia baru berdasarkan surveilans berkinerja baik, yang kedua rekomendasi provinsi setelah melakukan sertifikasi frambusia, yang ketiga 'assessment time' sertifikasi pusat yang terdiri dari tiga kelompok kerja, yaitu dari NTD, Perdoksi, sehingga menghasilkan pertimbangan kabupaten/kota bebas frambusia," kata dia.

Baca juga: Dinkes Lebak temukan 15 warga Badui positif frambusia

Kota Kediri dinyatakan sukses eradiksi penyakit frambusia. Kota Kediri telah bebas dari penyakit frambusia sejak 2008.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima langsung penghargaan yang diserahkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam acara puncak peringatan Hari Malaria Sedunia 2022 dengan tema "Ciptakan Inovasi Capai Eliminasi, Wujudkan Indonesia Bebas Malaria" di Mandalika Kuta, Lombok Tengah, NTB.

Eradikasi frambusia merupakan upaya pembasmian berkelanjutan untuk menghilangkan frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan secara nasional.

Kementerian Kesehatan berharap kepada daerah lainnya bisa mencontoh daerah yang telah sukses eradikasi frambusia.

Baca juga: Ada 70 kasus penyakit kulit frambusia di Yepen, Papua

Frambusia adalah infeksi bakteri kronis yang memengaruhi kulit, tulang, dan tulang rawan. Pemerintah memiliki target nasional bebas penyakit frambusia pada 2024, sehingga dibutuhkan peran, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk mencapai target nasional tersebut.

Sebelumnya, Kota Kediri juga meraih sertifikat bebas malaria sejak 2014.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan penghargaan ini bukan tujuan melainkan bonus. Pemerintah Kota Kediri juga terus melakukan pencegahan terhadap penyakit frambusia.

"Alhamdulillah, di Kediri bisa bebas frambusia dan meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan. Harapannya kami bisa terus mempertahankan ini," kata dia.

Ia juga meminta masyarakat melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit frambusia itu. 

Baca juga: Rajin olahraga pasti bebas sakit jantung?
Baca juga: Tubuh kurus tak jamin bebas kolesterol
Baca juga: Epidemiologi: Polio penyakit menular yang bisa dieradikasi

 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022