Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menerbitkan sukuk global dengan nilai terbesar sepanjang sejarah transaksi sukuk global yang diterbitkan Indonesia, yakni sebesar 3,25 miliar dolar AS pada 24 Mei 2022.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, mencatat penerbitan tersebut meliputi 1,75 miliar dolar AS dengan tenor lima tahun dan 1,5 miliar dolar AS dengan tenor 10 tahun (seri hijau).

Beberapa capaian penting dari penerbitan ini antara lain transaksi sukuk global dolar AS terbesar dari pemerintah, sukuk hijau terbesar yang pernah dicetak secara global, penerbitan terbesar dari Indonesia pada tahun ini, dan sukuk hijau pertama dengan tenor 10 tahun oleh Indonesia.

Baca juga: Pemerintah terbitkan sukuk global 3 miliar dolar AS

Sukuk global kali ini diterbitkan dalam format 144A / Reg S Trust Certificate dengan akad wakalah yang jatuh tempo pada tahun 2027 dan 2032, serta akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai alias dual listing dengan setelmen pada tanggal 6 Juni 2022.

Adapun transaksi ini telah diberikan peringkat Baa2 oleh Moody’s Investor Service, BBB oleh S&P Global Ratings Services, dan BBB oleh Fitch Ratings.

Memanfaatkan sesi pasar yang stabil pada hari sebelumnya dan pagi hari sesi Asia, Selasa (24/5), pemerintah berhasil menavigasi kondisi pasar yang bergejolak dan memasuki pasar sukuk global dengan mengumumkan initial price pada 4,75 persen area dan 5,1 persen area untuk tenor lima dan 10 tahun.

Pemerintah dapat menekan initial price guidance sebesar 35 basis poin (bps) pada tenor lima tahun dan sebesar 40 bps pada tenor 10 tahun, untuk mengumumkan final price guidance pada 4,4 persen untuk tenor lima tahun dan 4,7 persen untuk tenor 10 tahun.

Sukuk wakalah diterbitkan pada harga par dengan kupon sebesar 4,4 persen untuk tenor lima tahun dan 4,7 persen untuk tenor 10 tahun, sedangkan jumlah order book tercatat pada 10,8 miliar dolar AS atau kelebihan pemesanan sebesar 3,3 kali transaksi ini.

Baca juga: Pemerintah terbitkan Sukuk Global senilai 2,5 miliar dolar AS

Sukuk hijau yang diterbitkan pada penawaran kali ini adalah adalah sukuk hijau global kelima dari pemerintah dan yang pertama yang diterbitkan sejak pemerintah mengeluarkan SDGs Government Securities Framework pada bulan Agustus 2021.

Di sisi lain, tercatat distribusi investor untuk sukuk global yang diterbitkan dengan tenor lima tahun dalam transaksi pekan lalu adalah sebesar 35 persen merupakan investor Asia, 30 persen investor Timur Tengah, 18 persen investor Amerika Serikat, dan 17 persen investor Eropa.

Menurut jenis investor, distribusinya adalah 41 persen ke pengelola dana, 30 persen ke institusi finansial atau bank, 20 persen ke bank sentral, delapan persen ke asuransi atau dana pensiun, serta satu persen ke bank swasta.

Sementara tenor 10 tahun didistribusikan sebesar 38 persen kepada investor Asia, 27 persen investor Timur Tengah, 20 persen investor Amerika Serikat, dan 15 persen investor Eropa.

Berdasarkan jenis investornya, sukuk global terdstribusi kepada pengelola dana sebanyak 49 persen, institusi finansial atau bank 30 persen, asuransi atau dana pensiun 13 persen, bank sentral tujuh persen, serta bank swasta sebesar satu persen.

Adapun joint lead manager dan joint bookrunner dalam transaksi kali ini adalah CIMB, Deutsche Bank, Dubai Islamic Bank, HSBC, dan Standard Chartered Bank.

HSBC dan Standard Chartered Bank bertindak sebagai joint green structuring advisor, sedangkan PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai co-manager untuk transaksi ini.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022