Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (31/5/2022), menghentikan reli selama empat hari berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris merosot 1,43 persen atau 93,59 poin, menjadi menetap di 6.468,80 poin.

Indeks CAC 40 terangkat 0,72 persen atau 46,64 poin menjadi 6.562,39 poin pada Senin (30/5/2022), setelah menguat 1,64 persen atau 105,17 poin menjadi 6.515,75 poin pada Jumat (27/5/2022), dan bertambah 1,78 persen atau 111,94 poin menjadi 6.410,58 poin pada Kamis (26/5/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya empat saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 36 saham lainnya mengalami kerugian.

Veolia Environnement, sebuah perusahaan pengelolaan air, limbah, dan layanan energi transnasional Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya tergelincir 4,09 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan industri pesawat terbang dan peralatan militer Eropa Airbus SE yang kehilangan 3,34 persen, serta perusahaan pemasok sistem dan peralatan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Prancis Safran SA terpangkas 3,18 persen.

Sementara itu, dikutip dari Xinhua, Kering SA, sebuah perusahaan perancang, produsen, dan pemasaran barang-barang fesyen mewah yang mengkhususkan diri dalam produk siap pakai terangkat 0,87 persen, menjadi peraih keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan energi dan perminyakan terintegrasi multinasional Prancis TotalEnergies SE yang menguat 0,74 persen, serta perusahaan penyediakan layanan telekomunikasi untuk pelanggan perumahan, profesional, dan bisnis besar Orange SA tergerus 0,47 persen.

Baca juga: Saham Asia menguat, harapan ekonomi China bayangi ketakutan inflasi
Baca juga: Saham Prancis perpanjang reli, indeks CAC 40 terangkat 0,72 persen
Baca juga: Wall St reli, hentikan penurunan beruntun terpanjang beberapa dekade


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022