Pontianak (ANTARA News) - PT Bank Kalimantan Barat optimistis nilai modal akan mencapai Rp1 triliun pada 2014 sekaligus untuk memenuhi syarat minimal terkait inisiatif BPD Regional Champion (BRC).

"Ada sejumlah strategi yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan permodalan," kata Direktur Utama PT Bank Kalbar Sudirman HY di Pontianak, Rabu.

Di antaranya penambahan modal dari pemegang saham yakni pemerintah daerah, mengkaji penawaran umum saham perdana, memperbesar porsi laba ditahan, melakukan emisi obligasi untuk modal serta kemungkinan merger atau akuisisi dengan batasan dan persyaratan tertentu.

Saat ini, lanjut dia, modal yang dimiliki Bank Kalbar hingga Desember 2011 tercatat sebesar Rp680,59 miliar; atau naik 25,62 persen dibanding tahun 2010 sebesar Rp541,78 miliar.

Penyertaan modal oleh pemerintah daerah di Kalbar, secara keseluruhan Rp307,301 miliar. Pemegang saham terbesar adalah Pemprov Kalbar yakni Rp181,32 miliar atau setara 59,01 persen. Sisanya dibagi di 13 kabupaten dan kota se-Kalbar. "Pemkab Kubu Raya yang tidak menyertakan modal ke Bank Kalbar," ungkap dia.

Ia melanjutkan, modal ditahan tiap tahun yang dialokasikan sebesar Rp90 miliar. Selain itu, Pemprov Kalbar juga berkomitmen menyertakan modal sebesar Rp250 miliar secara bertahap.

"Untuk tahun ini, Rp50 miliar. Pemerintah daerah lain seperti Kabupaten Sekadau dan Kapuas Hulu juga sudah siap menambah penyertaan modal ke Bank Kalbar," kata dia.

Sudirman HY menambahkan, kalau pun angka Rp1 triliun belum terwujud pada 2014, maka selain penyertaan modal juga dilakukan upaya lain.

"Kemungkinan obligasi untuk modal atau penerbitan saham perdana," ujar dia. Namun, lanjut dia, untuk sementara opsi dari penambahan penyertaan modal oleh pemerintah daerah di Kalbar masih mencukupi.

Bank Kalbar, kata dia, siap memberi bagi hasil yang cukup tinggi bagi pemerintah daerah. "Sekitar 30 persen, imbas hasil yang dapat disetor langsung ke kas daerah masing-masing setelah audit," kata dia menegaskan.

Bank Indonesia meluncurkan Inisiatif BRC dengan tiga pilar utama yakni menjaga dan meningkatkan ketahanan perbankan, peran sebagai "agent of regional development", dan peningkatan kemampuan melayani masyarakat khususnya di daerah.

Total aset Bank Kalbar akhir 2011 tercatat sebesar Rp7,1 triliun; naik 22,42 persen dibanding 2010 sebesar Rp5,86 triliun. Penghimpunan dana juga meningkat 32,32 persen dari Rp4,67 triliun tahun 2010 menjadi Rp6,18 triliun.

Penyaluran kredit sebesar Rp4,79 triliun; naik 21,60 persen dibanding 2010 sebesar Rp3,94 triliun.

(T011/N005)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012