Jakarta (ANTARA) - Pada akhir semester kedua 2021, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengenalkan sport utility vehicle (SUV) kompak, Hyundai Creta, yang menjadi mobil produksi pertama pabrikan asal Korea Selatan itu di Nusantara.

Hyundai Creta hadir dengan dimensi 4,315 m x 1,790 m x 1,630 menggunakan mesin 1.5L MPI 16-valve (HLA) berkapasitas 1.500 cc. Meski ukurannya kompak, Creta mampu menghasilkan tenaga 115/6.300 rpm, 14.7/4,500 rpm.

ANTARA pada Rabu (1/6) sempat menjajal performa Hyundai Creta tipe Prime bertransmisi IVT pada rute Jakarta-Bandung (Lembang) sejauh 160 kilometer, dan kembali lagi ke Jakarta.

Praktis adalah kesan pertama yang dirasakan saat mengemudikan SUV ini. Meski dibekali banyak teknologi baru, namun pengemudi cukup mudah mengaplikasikannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan.

Baca juga: Melipir ke gunung dan pantai di Bali bersama Hyundai Creta

Hal yang menarik perhatian adalah konsumsi bahan bakar Hyundai Creta yang terbilang irit untuk ukuran SUV kompak. Dan pengemudi tidak harus mengeluarkan banyak usaha untuk mendapatkan tingkat efisiensi bahan bakar itu.

Saat dibawa dari Jakarta ke Lembang melalui tol Cipularang pada pukul 05.00 WIB pagi hari, mengangkut empat penumpang (dua dewasa, dua anak-anak), menggunakan mode Normal (tersedia empat mode: Eco, Normal, Sport dan Smart), dengan situasi lalu lintas ramai, Hyundai Creta mencatatkan konsumsi bahan bakar 19,1 kilometer per liter, berdasarkan data pada layar multi-information display (MID).

Efisiensi Creta bertambah saat perjalanan pulang dari Lembang menuju Jakarta dengan catatan 22,3 kilometer per liter dengan situasi lalu lintas yang ramai, namun dapat dipahami bahwa efisiensi itu meningkat berkat kontur jalanan yang menurun dari Lembang hingga Cipularang/Purwakarta.
Hyundai Creta tipe Prime bertransmisi IVT (ANTARA/ALVIANSYAH PASARIBU)


Ketika dibawa wara-wiri di dalam kota Bandung dengan kondisi lalu lintas padat dan cara berkendara "stop and go", level konsumsi Creta sebesar 14,3 kilometer per liter BBM.

Kendati demikian, tentunya konsumsi bahan bakar akan berbeda, tergantung gaya mengemudi setiap orang serta kondisi lalu lintas yang dilalui.

Hasil menggunakan pantauan MID juga bisa jadi berbeda jika pengujian bahan bakar menggunakan metode full-to-full, yakni menghitung konsumsi bensin yang digunakan dari posisi tangki penuh, kemudian diisi kembali. Dalam metode full-to-full, jumlah liter yang diisi menjadi angka konsumsi yang dibagi dengan jarak tempuh, untuk menghasilkan angka yang akurat.

Faktor selain bahan bakar, yang menjadi perhatian pada Hyundai Creta adalah rasa berkendara yang aman berkat fitur yang lengkap di kelas SUV kompak, yakni Hill-start Assist Control (HAC), Vehicle Stability Management (VSM), Forward Collision Avoidance Assist (FCA), Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA), Lane Keeping & Lane Following Assist (LKA & LFA) hingga Rear Cross Traffic Collision Avoidance Assist.

Baca juga: Hyundai Creta vs All New Honda HR-V, siapa lebih unggul?

Baca juga: IONIQ 5 dan CRETA dominasi pemesanan Hyundai selama IIMS 2022

Baca juga: Hyundai jadikan Creta sorotan utama di Jakarta Auto Week
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022