Jakarta (ANTARA) - Diawali dari hobi menata dan menghias rumah, Sismi Rahayu akhirnya mendirikan Home Decor Yogya pada 2020 yang kemudian membuahkan berkah saat pandemi melanda. Didukung keinginan untuk mengulik ilmu pemasaran lewat internet, Sismi memanfaatkan platform e-commerce untuk menjual idenya yang sudah diwujudkan lewat produk-produk untuk menghias rumah namun penuh kegunaan.

Baca juga: Jadikan hobi sebagai peluang usaha

"Saya coba pasarkan dengan ilmu yang diketahui lewat kampus Shopee, di luar ekspektasi, penjualan luar biasa," kata Sismi dalam Media Briefing Shopee, Kamis.

Sebelumnya Sismi merupakan ibu rumah tangga, dimana ia memanfaatkan waktu luang untuk memikirkan peluang yang dapat diciptakan melalui kreativitasnya dalam mendekorasi rumah. Mengetahui bahwa perilaku belanja masyarakat yang mulai bergerak ke ranah digital untuk memenuhi kebutuhan, Sismi juga mempelajari bagaimana mengawali bisnis dan strategi mengembangkan bisnis dengan belajar cara berjualan di Shopee.

Didorong oleh suami yang juga ikut terkena imbas pandemi, Sismi turut menggandeng para pengrajin lokal yang punya nasib sama: minim pesanan dari konsumen. Respons dari pengrajin yang ia ajak bekerjasama positif, begitu pula penjualan lewat e-commerce.

"Hampir setelah ada Home Decor enggak pernah sepi order," kata dia.

Baca juga: Platform digital, katalisator UMKM untuk go internasional

Ia memberi arahan soal desain yang ada di kepalanya kepada para pengrajin, lalu fokus mengurus perihal pemasaran. Produk pertama yang diperkenalkan kepada konsumen? Rak dapur dengan toples lengkap dengan label nama agar rapi, enak dipandang, sekaligus memudahkan aktivitas di dapur.

Dijual dari belasan ribu hingga ratusan ribu rupiah, bahan kayu pinus natural dan jati Belanda dipilih karena konsumen belakangan ini memang menggandrungi warna-warna yang mencerminkan alam. Tak semua bahan dia sediakan, ada kalanya pengrajin yang diajak memang punya suplai kayu pinus sehingga prosesnya lebih cepat.

Terlebih, kayu pinus yang baru ditebang butuh penanganan khusus hingga akhirnya bisa dijadikan bahan baku produk. Secara garis besar, butuh waktu satu bulan untuk membuat barang dari awal hingga jadi.

“Dimulai dari dua orang, saat ini homedecoryogya telah memiliki empat karyawan serta memberdayakan sepuluh pengrajin lokal. Saya senang dan bangga sekali dapat mengangkat produk buatan lokal melalui homedecoryogya dan memberikan kesempatan bagi karya para pengrajin lokal untuk dapat didistribusikan dan bermanfaat untuk konsumen yang berasal dari segala penjuru Indonesia.”

Proses mendirikan serta mengembangkan bisnis di tengah pandemi bukanlah hal yang mudah. Meskipun begitu, semangat Sismi tidak pernah padam. homedecoryogya terus berinovasi dan menawarkan berbagai pilihan kreasi produk dari bahan dasar kayu seperti stand laptop, Rak Bambu, Pigura, Rak Baju gantung dan masih banyak lagi. Bisnis ini juga memberikan kesempatan bagi pengrajin lokal untuk kembali bangkit dan terus berkembang setelah terkena dampak signifikan dari situasi pandemi.

Baca juga: Cerita Desa Pana NTT: Pemberdayaan petani untuk dukung Desa Mandiri

Dengan jangkauan luas yang ditawarkan oleh media sosial dan juga Shopee, homedecoryogya semakin mudah dikenal dan diminati oleh konsumen. Hal ini berpengaruh dengan meningkatnya omset penjualan. Meskipun homedecoryogya berkembang dengan pesat, Sismi tetap terus berusaha untuk meningkatkan performa bisnisnya, salah satunya dengan belajar mengenai kiat mengelola bisnis melalui Kampus Shopee.

Ragam upaya dilakukan oleh Sismi untuk terus mengembangkan bisnisnya, salah satunya dengan memanfaatkan ragam fitur dan alat yang ditawarkan oleh Shopee.

Sismi juga senantiasa memanfaatkan berbagai program serta inovasi di Shopee, khususnya berbagai fitur promo serta kampanye yang Shopee hadirkan. Homedecoryogya sering berpartisipasi dalam setiap kampanye yang dihadirkan oleh Shopee.

Menurut Sismi, kampanye berbeda yang dihadirkan setiap bulannya tidak hanya memberikan keuntungan bagi pembeli, tetapi juga untuk pelaku usaha. Partisipasi homedecoryogya dalam banyak kampanye telah membantu memperkuat nama mereka di ranah digital serta membantu meningkatkan pesanan hingga dua kali lipat terhadap produk-produknya.

Baca juga: Shopee luncurkan fitur Registrasi Mandiri di aplikasi Shopee Partner

Selain membantu dari sisi penjualan, Sismi merasa bahwa Shopee juga memberikan pendampingan penuh bagi para penjual untuk terus belajar dan berinovasi guna mengikuti perubahan zaman khususnya berjualan secara online. Ia yang awalnya tidak paham betul tentang teknologi, kini sudah mahir menjalankan bisnis secara daring. Berkat strategi serta semangat yang dilakukan untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan, homedecoryogya kini telah dikenal dengan baik oleh masyarakat Indonesia sebagai produk lokal dengan kualitas bersaing.

Selain terus memperhatikan strategi pemasaran, Sismi juga terus memperhatikan perkembangan tren sehingga bisnis yang dimilikinya dapat terus beradaptasi dengan kemajuan industri dan dapat memiliki daya tarik serta saing yang tinggi. Salah satunya dengan terus berinovasi menghadirkan ragam produk yang dapat memenuhi segala preferensi konsumen yang berbeda-beda.

Saat ini, melihat tren dekorasi serta desain rumah yang mengusung konsep minimalis mendorong Sismi untuk menyediakan berbagai produk dengan model yang sederhana namun cantik yang berbahan dasar kayu. Tentunya pilihan produk ini juga terus memperhatikan kualitas dan pelayanan terbaik.
 
Ia berencana untuk semakin berkembang dengan terus berinovasi serta meningkatkan serta menjaga kualitas produk-produknya. Harapannya, dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen, Home Decor Yogya dapat segera mewujudkan proses pembuatan gudang yang lebih luas lagi, agar bisa menambah jumlah karyawan dan meningkatkan produksi. Selain itu, Sismi juga berharap Home Decor Yogya dapat menjadi brand paten yang dapat memenuhi segala macam preferensi pengguna serta menjadi inspirasi bagi para pelaku UMKM lainnya agar terus bersemangat membangun dan mengembangkan usaha mereka.

“Melakukan usaha yang tumbuh dari kegemaran sangat menyenangkan karena kita akan senantiasa merasa terdorong untuk terus berkreasi dan berinovasi, menciptakan produk-produk yang tidak hanya dirasakan memiliki nilai jual tinggi namun juga dapat bermanfaat untuk banyak orang, agar brand tidak hanya bertahan namun juga bertumbuh pesat."

Ia menambahkan, pentingnya menjaga kualitas dan nilai produk agar jenama dapat lebih diingat dan diminati oleh pelanggan.

Baca juga: Kampus UMKM Shopee ke-9 hadir di Makassar
 
"Jangan lupa untuk selalu belajar dan menambah wawasan serta mengenali dengan baik tren yang diminati konsumen, dengan itu kita bisa meraih konsumen baru dan mendorong pelanggan lama untuk tetap loyal pada brand kita. Terus semangat untuk lakukan yang terbaik, karena kelak hasil akan mengikuti.”
 
Ia memberikan tips lain, yakni mengemas secara rapi agar konsumen puas dan menjadi pelanggan setia serta membuat variasi produk agar konsumen tidak bosan.
 

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022