Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mampu bersaing di pasar kerja skala internasional.

"SMK memiliki peluang besar sebagai penyedia tenaga kerja berkualitas skala internasional," ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti pada acara selebrasi kerja sama Indonesia dan Prancis bersama Schneider Electric di Cikarang, Jawa Barat, Kamis.

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi keterlibatan pihak swasta dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi. Pihak Schneider Electric memberikan pelatihan pada guru dan siswa, pemetaan talenta, hingga pemberian bantuan peralatan praktik.

Baca juga: Kemendikbudristek dorong pemda dukung hasil riset vokasi

Kesempatan tersebut, lanjut dia, merupakan momentum penting bahwa pemerintah tidak sendiri.

"Jadi tidak lagi bertumpu pada kemampuan sendiri, semua bekerja sama baik bilateral, multilateral dan industri, " tambah dia.

Dengan demikian, dia berharap lulusan SMK dapat menjawab tantangan dalam menghasilkan tenaga kerja yang kompeten.

"Kerja sama ini juga bentuk diplomasi kedua negara, " kata dia.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia Oliver Chambard mengatakan pihaknya memiliki komitmen dalam dunia pendidikan.
 
Menurut dia, sektor pendidikan tidak bisa diabaikan begitu saja karena berkaitan dengan masa depan jutaan siswa.

"Indonesia memiliki komitmen tinggi pada dunia pendidikan, terutama SMK yang mana jumlahnya mencapai 14.000 sekolah, dan memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan," kata dia. 

Baca juga: Kurangi impor alat, Kemendikbudristek dorong budaya riset vokasi
Baca juga: Kemendikbud Ristek gandeng Astra luncurkan program pengembangan SMK

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022