Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah menuju 62 terhadap dolar pada perdagangan Kamis, melakukan stabilisasi dalam kisaran yang relatif sempit setelah pergerakan tajam dan tidak terkendali pekan lalu yang disebabkan oleh ketidakseimbangan penawaran dan permintaan di Bursa Moskow.

Pada pukul 07.46 GMT, rubel melemah 0,8 persen terhadap dolar pada 61,76 dan telah melemah 1,0 persen untuk diperdagangkan pada 65,00 terhadap euro.

Rubel telah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia sejauh tahun ini didorong secara artifisial oleh kontrol modal yang diberlakukan Rusia setelah memulai apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari.

Persyaratan pembayaran gas baru untuk konsumen Uni Eropa yang memerlukan konversi mata uang asing menjadi rubel dan penurunan impor juga telah mendukung mata uang Rusia, membantunya menghindari rintangan ekonomi di dalam negeri dan risiko gagal bayar yang menjulang pada utang negara.

Kegagalan Rusia untuk membayar 1,9 juta dolar AS dalam bunga yang masih harus dibayar pada obligasi dolar akan memicu pembayaran yang berpotensi bernilai miliaran dolar, sebuah panel investor ditentukan pada Rabu (1/6/2022), karena negara itu tertatih-tatih pada default (gagal bayar) utang luar negeri besar pertama dalam lebih dari satu abad.

Di pasar obligasi domestik, imbal hasil obligasi pemerintah OFZ 10-tahun turun menjadi 9,2 persen, terendah sejak awal 2022, setelah data menunjukkan inflasi tahunan kembali melambat setelah melonjak ke level tertinggi sejak 2002. Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harganya.

Data inflasi meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga lagi oleh bank sentral pada Juni-Juli, kata Promsvyazbank dalam sebuah catatan.

Bank sentral Rusia memangkas suku bunga utamanya menjadi 11 persen pekan lalu dan mengatakan melihat ruang untuk pemotongan lebih banyak tahun ini, karena inflasi melambat dari level tertinggi lebih dari 20 tahun dan ekonomi menuju kontraksi.

Indeks saham Rusia turun. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 1,7 persen menjadi 1.200,9 poin, sedangkan indeks MOEX Rusia berbasis rubel turun 0,9 persen menjadi 2.353,3 poin.

Baca juga: Rusia hentikan kontrak pasokan gas ke Belanda, Denmark, dan Jerman
Baca juga: Rusia incar mekanisme gas-untuk-rubel buat bayar Eurobond
Baca juga: IHSG relatif stagnan di tengah kekhawatiran inflasi tinggi

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022