Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan ditetapkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebagai tuan rumah Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Bhayangkara Tingkat Nasional (Pertikaranas) IV pada November 2022.

Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya di Palembang, Kamis, mengatakan, Sumsel menargetkan kesuksesan dalam penyelenggaraannya sehingga dalam waktu lima bulan ke depan akan mematangkan beragam persiapan.

"Saya ingin dengan rapat koordinasi ini apa-apa saja fasilitas yang belum selesai itu dicatat agar kita diprioritaskan untuk diselesaikan karena ini berkaitan dengan nama baik Sumsel," kata Mawardi.

Baca juga: Ahmad Rusdi terpilih sebagai Ketua Yayasan Pramuka Asia Pasifik

Dalam rapat bersama perwakilan dari Polda Sumsel, Kwarda Pramuka Sumsel, PDAM, PT. PLN WS2JB, PTBA dan Bank Sumsel Babel, ia mengatakan, semua fasilitas pendukung untuk peserta perkemahan, mulai jalan, air bersih dan penerangan harus menjadi perhatian panitia penyelenggara.

"Termasuk tapak untuk kemah, lapangan upacara, ruang transit, juga saluran air agar saat peserta berkemah itu tidak mengalami persoalan yang mengganggu kenyamanan,” kata dia.

Selain itu perlu juga melengkapi fasilitas rumah ibadah dan mempercantik tampilan gerbang utama.

Untuk itu, Pemprov Sumsel mengimbau BUMD dan BUMN untuk turut berpartisipasi dalam menyiapkan Pertikaranas ini.

"Kami inventarisir apa yang perlu ditambah, Senin nanti kami akan rapat lagi agar progresnya semakin kelihatan, dan persiapan jadi betul-betul matang," kata dia.

Baca juga: Pramuka Pamekasan bantu pembangunan Huntara korban Semeru

Sementara itu Sekretaris Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Sumsel Hasanuddin menerangkan bahwa sesuai Rakernas pada Maret 2022 telah ditetapkan bahwa Sumsel tuan rumah Pertikaranas IV.

Pertikara IV Tingkat Nasional itu rencananya akan digelar pada 13-18 November 2022 mendatang di Bumi Perkemahan Gandus.

Adapun total partisipan Pertikara Nasional IV Tahun 2022 diperkirakan berjumlah 2.000 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 1.600 peserta, pendamping 100 orang, dan pihak pendukung lainnya.

Saat ini dijelaskan Hasanudsin, sejumlah fasilitas Bumi Perkemahan sudah selesai dibangun di antaranya akses jalan luar dan dalam menggunakan aspal dan semen/beton.

Demikian pula jalan poros sepanjang 700 meter di dalam Bumi Perkemahan, gedung serba guna/aula utama dengan kapasitas 800 orang, serta MCK permanen (putra/putri terpisah) sebanyak 120 unit.

"Saat ini kita masih butuh dukungan untuk pohon pelindung, tapak kemah yang dikhawatirkan tergenang air saat hujan, lahan pasar perkemahan dan belum terintegrasinya air ke tiap-tiap gedung,” kata dia.

Baca juga: Gubernur Sulsel dorong pramuka Saka Husada jadi agen perubahan

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022